BONEPOS.COM, MAKASSAR – Kemacetan yang terjadi di Makassar, sudah sangat meresahkan. Pihak terkait harus segera mencari solusi. Masyarakat jelas dirugikan.

Kondisi demikian pun menjadi perbincangan hangat dalam Coffee Morning Dialog Rutin Wali Kota Makassar, belum lama ini.

Hadir sebagai narasumber adalah Jasman Launtu Dishub Kota Makassar, AKP Amy Hartati KA OPS Satlantas Polrestabes Makassar, dan Dirut PD Parkir Irham Syah.

KA OPS Satlantas Polrestabes Makassar, Ami Hartati mengatakan, ada beberapa faktor utama terjadinya kemacetan yang ada di Makassar.

Mulai dari, tidak adanya aturan tentang pembatasan penjualan kendaraan oleh perusahaan. Apalagi sekarang diketahui modal Rp500 ribu sudah bisa memiliki kendaraan bermotor. Alhasil, volume kendaraan yang ada di Makassar terus meningkat dan mengakibatkan kemacetan.

Kedua, persoalan infrastruktur jalan yang ada, volume kendaraan terus bertambah. Tidak dibarengi tambahan volume.

“Malah kami berharap terhadap instansi terkait apabila ingin melakukan sebuah pemasangan atau apa saja yang dilakukan di atas jalanan mestinya kita bisa berkoordinasi bersama agar sekiranya kita bisa mengetahui dan mengatur agar tidak terjadi kemacetan. Contoh saja sekarang jalan Pettarani sementara pembangunan jalan, kami coba belokkan ke arah Veteran, namun di Veteran juga ada banyak proyek-proyek galian, jadi membuat jalanan ini semakin macet,” paparnya.

Terakhir, persoalan perilaku pengendara yang tidak sabar dan tidak mematuhi aturan yang berlaku di jalan.

“Jadi ini sesuatu yang sangat perlu kita tanamkan bersama pentingnya menaati peraturan. Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya kepada siswa-siswa di sekolah tentang etika berkendara,” tambahnya.

Selanjutnya menurut Kabid Transportasi Dishub Kota Makassar, Jasman Launtu data dari Samsat yang diterima, jumlah kendaraan yang ada di Makassar adalah 2,1 juta unit dan 1,6 juta unit itu adalah kendaraan bermotor .

“Jadi kita sudah mengetahui bahwa banyaknya volume kendaraan yang ada di Makassar inilah yang menjadi salah satu faktor kemacetan yang ada di Makassar,” ujar Jasman.

“Sekarang begitu mudahnya masyarakat dalam hal memiliki kendaraan, bahkan biar tidak ada uang muka atau DP pun orang sudah bisa memiliki kendaraan.
Jadi kami sudah pernah bertanya apakah akan ada pembatasan kendaraan. Namun saya rasa ini persoalan kebijakan fiskal dan moneter negara,” paparnya.

Disinggung soal parkir menjadi salah satu penyebab kemacetan di Mal Panakukkang, Dirut PD Parkir Makassar Raya menuturkan, tugas pihaknya menata dan mengelola parkir di kota Makassar. Menghimbau kepada masyarakat agar ketika berada di jalan, sebaiknya tidak memarkir kendaraannya di sembarang tempat.

“Karena kami PD Parkir telah menyiapkan kantong-kantong parkir, dan kami memohon agar masyarakat meminta karcis kepada jukir yang ada, sebagai bentuk kewajiban kami dan menjadi laporan terhadap pemasukan PD Parkir,” tandasnya. (ian/ril)