BONEPOS.COM, MAKASSAR – Kesiapan Universitas Muslim Indonesia (UMI) dalam beradaptasi dengan kemajuan, terlebih di tengah situasi gempuran Pandemi Corona Virusdisese (Covid-19), telah teruji.

Perubahan sistem kerja non akademik-akademik memaksa semua sistem berubah, termasuk dalam penyambutan mahasiswa baru. Apa langkahnya?

Sebagai perguruan tinggi terkemuka, UMI kembali menunjukan terobosan baru dalam menyambut mahasiswa baru dengan sistem pekan pesantren virtual. Ini sekaligus menegaskan bahwa UMI adalah perguruan tinggi pertama yang menggelar pesantren secara virtual.

Meski baru pertama kali digelar, pelaksanaan pesantren virtual maba UMI diorganisir sangat baik dan berkualitas sebab didukung oleh sistem berbasis IT yang maju.

Kali ini, Pekan Pesantren Virtual UMI sudah memasuki gelombang ke dua. Kegiatan ini dipusatkan di Masjid Umar Bin Khatab Kampus II UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (27/8/2020).

Kegiatan yang diikuti jajaran pejabat tinggi Yayasan, Rektorat UMI dan Anggota Senat UMI ini dibuka langsung oleh Rektor UMI Prof Basri Modding, kemudian diikuti dengan sambutan.

Program yang merupakan tradisi penerimaan wajib mahasiswa baru di UMI untuk gelombang ke dua kali ini diikuti 3 Fakultas diantaranya Fakuktas Teknologi Industri (FTI) 207 orang, Fakultas Sastra (FS) 145, dan Fakultas Hukum (FH) 183. Sehingga total 535 maba.

Ketua Panitia Pekan Pesantren Virtual UMI Prof Laode Husen menuturkan, pelaksanaan pesantren ini berlangsung selama 12 gelombang dengan setiap gelombang diikuti kurang lebih 500 mahasiswa baru.

“Jadi hari pertama kemarin diikuti Mahasiswa baru dengan 6 Fakultas antara lain FAI, FEB, FT, FPIK, FP, dan FKG dengan jumlah peserta kurang lebih 500. Kegiatan ini akan berlangsung dari Rabu 26 Agustus hingga 6 September. Kegiatan dimulai pukul 06.30 dan berakhir 17.45 Wita,” jelas Guru Besar Fakultas Hukum UMI ini.

Dalam pernyataannya, Prof Basri menyampaikan, pekan pesantren virtual UMI ini merupakan pintu awal bagi maba untuk menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Muslim Indonesia.

“Ini adalah pengenaalan kampus. Ini adalah awal memperkenalkan kampus, dan fakultas, bahkan jurusan. Maba harus tahu bahwa sejak UMI berdiri selalu mengusung semangat lembaga pendidikan dan dakwah,” jelas Prof Basri Modding.

Guru Basri Modding menjelaskan, sebagai kampus berjargon berilmu amaliah, amal ilmiah, dan berakhlaqul karimah, serta berdaya saing tinggi, mendorong mahasiswa yang berjiwa ulul albab.

“Intinya adalah UMI menghasilkan manusia ulul albab. Hari ini ananda sudah bergabung dan menggunakan baju UMI. Sehingga seluruh perilaku ananda kan menunjukan wajah UMI,” ucap Prof Basri.

Setelah acara pembukaan formal pekan pesantren virtual gelombang ke dua ini, peserta langsung disuguhkan materi berjudul Strategi UMI dalam mempersiapkan SDM berkarakter menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia (World Class University) yang dibawakan oleh Wakil Rektor V UMI Prof Hatta Fattah. (ril)