BONEPOS.COM, JAKARTA – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Dr. Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda mengikuti debat ketiga di Gedung Inews, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Mengharukan, pasangan doktor dan dokter ini menutup pengujung debat dengan sujud syukur.
Usai debat, Deng Ical mengaku harus bersyukur karena sejauh ini sudah berhasil melalui tiga tahapan debat dan masa kampanye tanpa harus melawan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kami bersyukur, di tengah terpaan gangguan yang begitu dahsyat, dimulai saat penjaringan partai, masa kampanye, sampai debat ketiga usai, Allah SWT masih sangat sayang kepada Dilan. Memberi kemampuan untuk tetap melanjutkan perjuangan ini. Ini karunia bagi kami dan tidak lepas dari sokongan masyarakat Makassar,” jelas Deng Ical.
Dokter Fadli menambahkan, kesyukuran mereka bukan hanya karena sejauh ini masih bisa melanjutkan perjuangan.
“Lebih dari itu, kami merasa berhasil menjalani masa kampanye dengan mempertontonkan persaingan sehat. Demokrasi seperti ini yang memang selaras dengan karakter Dilan. Saya semakin bersyukur karena sejauh ini, label politikus Sombere yang disematkan warga Makassar kepada kami masih bisa kami jaga. Semoga berlanjut hingga pencoblosan nanti,” sambung musisi sekaligus pembalap nasional itu.
Saat debat, pasangan nomor urut 3 ini didampingi wali kota Makassar 2004-2014, Ilham Arief Sirajuddin dan Ketua PDIP Makassar, Andi Suhada Sappaile.
Ilham menegaskan, kehadirannya menemani Dilan pada debat adalah jawaban atas isu dirinya pindah dukungan.
“Mudah-mudahan dengan surat pribadi saya ke warga Makassar dan kehadiran saya di debat ini menjadi jawaban bahwa saya bersama Dilan sampai akhir perjuangan,” tegas Ilham di sela-sela arena debat.
Suhada yang hadir dengan kemeja merah mengaku momentum debat ketiga dipastikan memberi tambahan referensi bagi warga Makassar bahwa Dilan pasangan paling tepat memimpin Makassar.
“Tidak yang lainnya. Dilan pasangan yang sukses memberi pelajaran demokrasi terbaik. Tidak melakukan kekerasan apalagi money politik. Jadi, di tangan Dilan, Makassar akan jauh lebih Sombere’,” urai Suhada.
Pasangan Muhammadiyah-NU ini di debat terakhir Pilwalkot Makassar 2020 sukses merajai panggung debat membahas persoalan yang bertemakan kebijakan Covid-19, komitmen penanganan penanggulangan narkoba, perlindungan terhadap anak, perempuan dan disabilitas, serta penanggulangan kemiskinan. (rls)
Tinggalkan Balasan