BONEPOS.COM, MAKASSAR – Apa hubungannya sepak bola dengan pilihan politik. Segala sesuatu kalau dihubung-hubungkan akan berhubungan termasuk sepak bola dan pilihan politik.

Pada kedua event ini, saya berposisi sebagai penonton. Sudah lama saya tidak menyentuh kehangatan lapangan hijau yang asli maupun yang karpet, begitu juga soal politik kami dilarang dengan sangat keras oleh Undang Undang untuk berpihak meskipun diberikan kesempatan untuk memenuhi undangan KPU ke TPS.
Tetapi sebagai penonton tentu tidak elok kalau hanya menonton tanpa berpihak kepada salah satu pihak yang bertanding, apa enaknya menonton sepak bola dan datang ke bilik suara tanpa adanya pilihan.

Sepak bola merupakan olahraga yang digemari oleh sebagian besar penghuni planet ini karena menampilkan adegan yang sangat ditunggu sebelum dan sesudah pertandingan, berita tentang sepak bola hampir setiap hari menghiasi halaman media cetak dan online berupa preview dan review yang membuat kita fanatik terhadap satu kesebelasan dengan font nomor punggung pemainnya.

Begitupun pilkada yang selalu terkait dengan pilihan politik selalu menjadi trending topic berupa analisis dan survei sebelum hari pencoblosan dan menjadi evaluasi setelahnya menggiring kita untuk menjatuhkan pilihan pada sepasang kontestan dengan simbol nomor paslon.

Hiruk pikuk kedua event tersebut menyedot energi yang kadang melebihi kapasitas ‘heart rate’ dan ambang adrenalin kita, hal ini disebabkan adanya keinginan dan harapan kemenangan bisa berpihak pada pilihan kita.

Di sisi lain kadang kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya pertarungan dan kompetisi adalah proses ‘sipakatau’ untuk saling menghormati dan menghargai lawan yang pada hakikatnya adalah teman bermain, tanpa kehadiran kawan bermain maka permainan ini terasa tidaklah lengkap.
Hargailah lawanmu untuk melengkapi kemenanganmu. Kalaulah tidak terpilih tetap mengumbar senyum karena pernah menjadi bagian dari kemenangan dan kegembiraan orang lain. (Atmam Amir/ril)