BONEPOS.COM, BULUKUMBA – Pemuda Benteng Gantarang menyatakan menolak hasil pengerjaan pengembangan jalan ruas Borongloe Timur hingga Bonto Bulaeng, Desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang.
Pasalnya proses pengerjaan jalan yang memakan anggaran sebesar Rp1,9 miliar itu, sangat tidak memenuhi standar dan tidak sesuai teknis.
Selain itu, juga tidak ada transparansi publik selama proses pembangunan.
Hal itu dibeberkan salah seorang pemuda desa Benteng Gantarang, Hendra Wiranto.
Dia, mengaku kecewa dengan hasil pengembangan jalan yang dikerjakan CV. Pratindo. Menurutnya, selama bertahun-tahun ini memang warga menikmati akses jalan yang berbatu.
Namun lanjut Hendra, awal Desember tahun lalu CV. Pratindo mulai melakukan pengerjaan jalan di Borongloe Timur hingga Bonto Bulaeng. Tapi hasil pengerjaan proyek jalan itu dianggap sangat tidak maksimal. Karena kondisi ketebalan aspal yang tidak sesuai juknis.
“Juknisnya kan 4 Senti. Tapi nyatanya ini cuman 1 Senti. Masih kelihatan batu-batunya,” resahnya kepada Boneposcom, Minggu (31/1/2021).
Hendra juga bilang, jalan beraspal yang baru sehari selesai dikerjakan itu sudah rusak dan berlubang.
Bukan hanya itu, Hendra juga menganggap CV. Pratindo tidak bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), pasalnya dalam pengerjaan tersebut pelaksana kegiatan tidak memasang papan proyek.
“Saya kira memang ada unsur kesengajaan karena dari awal memang tidak ada transparansi penganggaran,” beber Hendra.
Selain itu, keresahan juga datang dari Eks Ketua PMII Bulukumba, Ramil Syam yang menyayangkan konsultan dan pengawas yang tidak bekerja secara tuntas. Ia juga meminta pihak kontraktor untuk melakukan pengerjaan ulang.
“Pengerjaan jangan dilanjutkan dulu sebelum diperbaiki semua yang rusak dan tipis itu,” tutupnya. (kia/ril)