BONEPOS.COM, BONE – Status Hervina di Facebook, menjadi perbincangan publik. Viral.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru honorer di SD 169 Desa Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan itu, tengah mencuri perhatian.

Lantaran, diduga dipecat dari profesinya setelah mengunggah catatan di atas selembar kertas berupa rincian pembagian gajinya yang diterima selama mengajar 3 bulan sebesar Rp700 ribu di media sosial, Facebook.

Proses pemecatan yang dialami Hervina disebut-sebut dilakukan suami kepala sekolah (Kasek) melalui pesan singkat WhatsApp. Benarkah demikian?

“Terima kasih banyak bu aji, pak aji dana bosx….”. Postingan tersebut diunggah pada 6 Januari 2021.

Permasalahan ini akhirnya terkuak dan menemui titik terang. Seusai Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi melalui keterangan pers, Sabtu (13/2/2021) sekitar pukul 17.30 Wita mengungkapkan, Hevina sebelum mempublikasikan catatan gajinya, sudah tahu dirinya akan diberhentikan.

“Hervina ini sebenarnya memposting gajinya itu karena sudah tahu dirinya akan diberhentikan dan dipindahkan ke tempat lain. Itu yang sebenarnya (terjadi, red),” kata Bupati Fahsar.

Lebih jauh, dipaparkan Bupati Fahsar, terkait pendapatan gaji yang didapatkan Hervina Rp700 ribu itu, juga menerima pendapatan lain-lain yang diperoleh berupa insentif khusus dari pemerintah.

“Jadi perlu diketahui di samping pendapatan yang didapatkan yang Rp700 ribu itu, pemerintah daerah telah memberikan insentif khusus sebanyak Rp500 ribu per bulan tambahannya di luar dana BOS,” ungkap Andi Fahsar.

Mengenai solusi yang ditawarkan antara pihak Kemendikbud dengan Dinas Pendidikan terkait peluang Hervina bisa mengajar lagi, Bupati Fahsar menjawab, hal itu tidak ada masalah dan peluang itu selalu terbuka.

“Saya kira tidak ada masalah, terkait peluang yang diberikan selalu dibuka. Peluang terutama di sekitar tempatnya itu,” ungkapnya.

Namun, Bupati Fahsar menyayangkan karena kinerja Hervina dinilai ogah-ogahan.

“Dia (Hervina, red) seolah mempermainkan predikatnya sebagai guru, yang keluar masuk-keluar masuk,” bebernya.

Sekadar diketahui informasi yang diperoleh, Hervina juga pernah berhenti mengajar selama 5 tahun dan kembali lagi mengajar, dan pernah lagi tidak hadir lantaran sakit. Bahkan dikabarkan selama mengabdi, Hervina dinilai tidak menunjukkan profesional kerja dan ogah-ogahan, sehingga memiliki angka kredit kerja yang kurang.

Hingga berita ini ditayangkan, Hervina yang berupaya dikonfirmasi Boneposcom melalui via telepon selulernya terdengar nada aktif tapi tidak dijawab. (sug/ril)