BONEPOS.COM, BONE – Namanya Hervina. Perempuan yang berprofesi sebagai guru honorer SD 169 Sadar itu, diberhentikan dari pekerjaannya sebagai tenaga pendidik.
Pasca diberhentikan, Saat ini, Hervina lebih banyak tinggal di rumah. Bila sebelumnya dalam sepekan mengajar di sekolah, kini lebih banyak menjaga dua buah hatinya di rumah.
Karier Hervina sebagai guru honorer berawal pada 16 Juli 2005. Saat itu jabatan Kepala Sekolah (Kasek) SDN 169 Sadar oleh Jumrang dan menerbitkan surat keputusan dengan status tenaga sukarela.
Lokasi tempat tinggal guru yang kini viral, berjarak sekitar 120 kilometer dari Kota Watampone, Kabupaten Bone. Merupakan daerah perbatasan Bone dengan tetangga Kabupaten Barru dan Soppeng.
Hervina sempat merantau. Saat itu, Dia pergi mengikuti suami ke Kalimantan. Alhasil, selama kepergian tersebut, Hervina, tidak menunaikan tugas sebagai guru sukarela.
“Pada tahun 2014 saya ke Kalimantan ikut suami. Namun tahun 2017 saya balik dan kembali masuk mengajar karena nama saya masih ada,” ucap perempuan kelahiran 18 September 1986 di kediamannya Sabtu (13/2/2021).
Hal itu dibuktikan melalui Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Bone tentang penugasan guru non PNS. Dalam surat itu, Hervina ditugaskan sebagai guru kelas SD Negeri 169 Sadar, Bone.
Surat penugasan tersebut berlaku mulai 2 Januari hingga 31 Desember 2020. Yang ditanda tangani langsung Kepala Dinas Pendidikan Bone, Andi Syamsiar.
Nasi sudah jadi bubur. Hervina sudah diberhentikan. Sayangnya, ada berbagai spekulasi bermunculan, pasca pemberhentian ibu dua anak sebagai guru sukarela tersebut. Disinyalir terkait status di Facebook. Juga ada menyebutkan jasanya sudah tidak dibutuhkan, hingga kesalahan lantaran sering tidak masuk sekolah.
Lalu, apa kata Hervina?
Diakui Hervina, tidak mengetahui alasan pemberhentian sebagai guru sukarela tersebut.
Namun demikian, kata Hervina, memang ada dua ASN perempuan yang baru masuk.
Mengenai postingan status di Facebook, Hervina menuturkan, hal itu dinilainya bukan masalah. Namun begitu, setelah status yang memuat rincian gajinya tersebut tersiar, Jumrang pun sontak menghubunginya melalui WhatsApp.
“Saya mengunggah status itu (di Facebook, red) sebagai bentuk rasa syukur. Tidak ada maksud lain,” ucapnya mengenakan sembari mengenakan masker.
Perihal keinginannya Hervina berharap agar adik-adiknya di Desa Sadar tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Dia menerima lapang dada keputusan pemerintah.
“Kalau memang saya masih diterima mengajar di sekolah saya siap. Kalau tidak diterima, juga tidak apa-apa,” tutur Hervina. (red)
Tinggalkan Balasan