BONEPOS.COM, MAKASSAR – PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat menjamin pasokan listrik selama perayaan Idulfitri Tahun 2021 tetap aman.

Kesiapan pasokan listrik telah didukung dengan sistem kelistrikan di Sulawesi bagian Selatan, dengan total daya mampu mencapai 1.805 MW, Beban Puncak sebesar 1.148 MW serta memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 656 MW.

General Manager PLN UIW Sulselrabar, Awaluddin Hafid menjelaskan, selama perayaan Idulfitri, PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan keandalan pasokan listrik agar tetap aman, serta menyiagakan seluruh petugas PLN dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugas.

“Selama Perayaan Idulfitri, PLN akan terus meningkatkan keandalan pasokan listrik agar tetap aman dengan menyiagakan seluruh petugas PLN di tiap unit,” paparnya.

Selain dari sistem kelistrikan, PLN UIW Sulselrabar telah menyiapkan beberapa SOP untuk kesiagaan dalam menjaga pasokan listrik andal selama perayaan Idulfitri Tahun 2021, diantaranya menyiapkan posko siaga, Pemeliharaan sistem telekomunikasi selama 24 jam.

PLN UIW Sulselrabar sudah menyiapkan 208 posko yang tersedia di tempat-tempat ibadah beserta 2.505 personelnya di seluruh unit Sulselrabar, termasuk Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) untuk jaringan distribusi 20 kV yang terdiri dari Tim Sentuh Langsung dan Tim Metode Berjarak untuk mempercepat penanganan gangguan.

Tidak hanya itu, PLN UIW Sulselrabar juga menyiagakan 48 Unit Gardu Bergerak (UGB), 24 Uninterruptible Power Supply (UPS), 18 Unit Crane, 247 Unit mobil pelayanan, 118 Unit Motor pelayanan dan 115 unit genset sebagai back up apabila terjadi gangguan.

PLN UIW Sulselrabar telah melakukan upaya pemeliharaan terpadu yang telah dilakukan yakni pemeliharaan jaringan distribusi 20 kV sebanyak 22.980 kms serta 3.029 Gardu Distribusi guna menjaga kontinyunitas penyaluran listrik ke pelanggan sepanjang Januari-April 2021

“Kami telah mengoptimalkan kegiatan pada sistem jaringan distribusi 20 kV, guna menjaga kontinyunitas penyaluran listrik ke masyarakat yakni melakukan inspeksi pohon, inspeksi konstruksi dan jaringan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan listrik,” sambung Awaluddin. (*)