Mulai dari pendidikan Dasba Brimob, Intruktur PHH, Instruktur Pelopor, Supervisor, Dikjab Danki, Penjinak Bom, dilaksanakan di Pusdik Brimob Watukosek, untuk pelatihan di luar institusi yang bekerja sama dengan DSS/ATA Amerika, Ichsan telah menyelesaikan pelatihan MTAP (Management Training Anti Terorist Program ) dan Investigation Terorist Insidence (ITI).

“Saya semula mau masuk di Pertanian UGM, cuma tidak diterima. Persaingannya sangat ketat. Tetapi ternyata berjodoh jadi anggota Polri. Alhamdulillah sejak jadi keluarga Brimob saya selalu dipercaya untuk sekolah/dikjur ataupun penugasan oleh pimpinan,” cerita Ichsan.

“Sebenarnya tidak memilih dinda tapi dipilih karena saat pengumuman masuk Polri dari jumlah peserta terpilih/lulus dibagi di 3 (tiga) tempat pendidikan, yaitu SPN Banyu Biru, SPN Purwokerto dan saya di Pusdik Brimob Watukosek, maka jadilah saya Brimob,” lanjut lelaki anak guru agama.

Kecintaan Ichsan pada dunia pertanian, dibuktikan dengan aksi nyata. Hadirnya, kebun mini di Mako Brimob Bone, tidak lepas dari atensi Danyon yang dijabat Ichsan.

Mako Brimob yang dari luar tampak garang. Namun, kala kaki melangkahkan masuk hingga ke jantung Mako, mata Anda akan dimanjakan. Anda akan disuguhi dua kolam mini. Ukurannya, penulis taksir 1×1,5 meter. Berisikan ikan nila. Bukan hanya itu, juga terdapat kolam lainnya berisikan ikan hias, Koi.

Ichsan bak seorang artis terkenal. Dalam mesin pencarian Google, namanya tidak sulit dicari. Lengkap dengan fotonya. Orangnya familiar. Bukan karena dari artis jadi anggota Polri.

Buah hati dari pasangan Wiro Sukinto dan Sukini ini memiliki pribadi yang dekat dengan awak media. Baik media cetak, tv, radio, hingga daring (online). Jangan heran, setiap ada hajatan wartawan, Ichsan, turut memberi kehangatan. Tak terkecuali, kala wartawan meninggal dunia. Keranda mayat pun, diangkat Ichsan. Tanpa rasa canggung. Bukan pencitraan.