BONEPOS.COM, BULUKUMBA – Semenjak dipindahkan tahun 1990an lalu, Pasar Sentral Bulukumba dicanangkan akan direnovasi, dengan gaya modern. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp55 milliar.

Hal itu disampaikan Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf kepada awak media. Dia bilang, proses perombakan Pasar Sentral akan mulai dilakukan tahun 2021 ini.

Kata dia, indikator suatu daerah dilihat dari perkembangan ekonominya yang ditopang dari sarana dan prasarana yang disediakan di pusat perbelanjaan, seperti pasar.

Karena selama ini, menurutnya, masyarakat Bulukumba itu konsumtif, namun tidak membelanjakan uangnya di daerahnya sendiri. Mereka malah lebih memilih untuk keluar ke daerah lain demi membeli kebutuhannya.

“Kalau pasarnya menggeliat berarti dia punya daya beli. Sudah pasti perekonomian di Bulukumba akan membaik,” tegasnya.

Pasangan Wakil Bupati Andi Edi Manaf itu juga menegaskan, dalam pekerjaan renovasi pasar yang berada di Kelurahan Caile, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba itu Andi Utta membeberkan anggaran yang akan dikucurkan.

“Anggran yang akan digunakan sebesar Rp 55 miliar. Saya ada target, Mei tahun depan diharapakan bisa selesai, program saya di perubahan ini (APBD-P,red) bisa dikerjakan langsung,” kata Andi Utta.

Lebih lanjut, Andi Utta berupaya di pemerintahannya, Bulukumba akan menjadi rujukan bisnis dan pusat perdagangan di Sulawesi Selatan. Agar masyarakat pribumi tidak perlu lagi keluar daerah hanya untuk berbelanja.

“Orang Bulukumba akan membelanjakan uangnya di Bulukumba, termasuk masyarakat kabupaten tetangga,” ungkapnya.

Lelaki dengan latar belakang pengusaha itu, menjelaskan model pasar sentral yang akan direnovasi. Masing-masing komoditi kebutuhan dari sandang hingga pangan akan dibangun menurut klasternya.

“Semua akan dilengkapi, termasuk semua jenis makanan dan yang bermerek, supaya warga Bulukumba yang konsumtif tidak lagi ke daerah lain. Karena semuanya sudah ada,” jelas Andi Utta.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Bulukumba, Munthasir Nawir bilang, semenjak pasar sentral pindah dari tahun 1997 sama sekali belum pernah direhabilitasi.

“Kalau sudah terealisasi, renovasi ini merupakan yang pertama kali. Apalagi desain plannya sudah ada,” tutupnya. (*)