Kelima balon Ketua Kadin Bone tersebut, yakni Haji Akbar (Ketua Gapensi), Dr Awaluddin (Sekretaris Gapensi), Haji Firdaus (Wakil Ketua Gapensi), Ir Amran (Pembina Gapensi), dan Dr Hj. Cheriani Kaddas, S.Si, M.Pd (Mantan Ketua Hipmi Bone).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia, Andi Rukman Nurdin Karumpa angkat bicara perihal adanya mahar Rp100 juta untuk Muskab Kadin Bone.

Menurut Rukman, perihal adanya mahar untuk maju sebagai Ketua Kadin, memang tidak diatur dalam anggaran dasar Kadin. Namun ada juga daerah yang mengatur dalam petunjuk organisasi atau PO.

“Contoh Kadin Indonesia ini mendaftar Rp 2 miliar, baru maju Ketua Umum, kemarin Kadin Papua itu 500 juta itu provinsi. Kalau daerah monggo-monggo aja,” ungkap Rukman, Rabu malam (9/6/2021).

Adapun tujuan adanya “mahar” dalam Musda itu, lanjut Rukman adalah agar Ketua Kadin yang terpilih nantinya punya kemampuan dalam sistem manajerial. Punya kemampuan dalam segi finansial dalam rangka menjalankan roda organisasi.

“Tapi tidak juga menutup akses, menutup pintu daripada saudara-saudara kita lainnya yang memenuhi syarat. Syarat utama itu mempunyai KTA luar biasa dan dipengurusan tiga tahun berturut-turut,” jelas Dewan Kehormatan Hipmi itu.

Perlu dipahami lanjut Rukman, urusan finansial perlu diperhatikan, jika tidak ada dana, mustahil Muskab bisa berjalan, karena hotel tempat pelaksanaan acara tentunya harus dibayar. (*)