BONEPOS.COM, JAKARTA – Lonjakan kasus COVID-19 atau Virus Coron di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari kendornya protokol kesehatan, efek libur Lebaran, hingga kemunculan jenis virus Covid varian baru. Salah satu adalah varian Delta atau B1617.2.
Dikutip dari laman DetikHealt, Virus Corona jenis atau varian Delta bisa enam kali lebih menular dibandingkan varian Corona lainnya. Bahkan virus jenis varian ini bisa menular antarmanusia dalam waktu yang singkat.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir, SpPD, mengungkapkan bahwa gejala dari varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini juga harus terus diwaspadai. Sebab, gejalanya sedikit berbeda dengan varian-varian baru lainya.
Sejak awal pandemi, demam menjadi gejala utama dan banyak dialami pasien COVID-19. Tetapi, setelah banyaknya varian baru Corona yang muncul, gejala COVID-19 cenderung mengalami perubahan.
“Varian Delta memunculkan gejala-gejala yang sedikit berbeda. Benar, di tahun lalu sampai awal tahun ini lebih identik dengan demam. Tapi sekarang ini lebih identik dengan sakit tenggorokan di awal (infeksi), kemudian hilang penciuman (atau) pembau. Kemampuan itu beberapa hari akan terganggu,” terangnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/6/2021).
Dia menyebutkan bahwa gejala varian baru yang juga harus diwaspadai saat ini. Misalnya seperti napas yang menjadi berat yang membutuhkan tenaga ekstra hanya untuk menarik napas.
“Nafas itu menjadi berat, maka itu salah satu parameter yang paling sederhana yang kita bisa (simpulkan) oh ini kayaknya perlu di-rontgen. Tapi terutama, perlu pertolongan dari tenaga kesehatan. Sebisa mungkin teman-teman yang isolasi mandiri jangan isolasi tanpa pengawasan,” ujar dr Andi.
Selain itu, dr Andi pun memberikan cara yang efektif untuk menghadapi varian baru Corona yang bermunculan ini. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker.
Menurut dr Andi, penggunaan masker secara ketat dan benar adalah kunci utama yang bisa meminimalkan kebutuhan layanan kesehatan akibat infeksi varian baru Corona, baik yang sedang hingga berat.
“Varian apa pun yang kemudian nanti dirilis, kuncinya sebenarnya sederhana, masker. PR-nya kita sudah tahu, itu masker 2 lapis punya proteksi 90 persen which is lebih bagus, lebih tinggi daripada hanya 1 (lapis masker),” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.