BONEPOS.COM, BONE – Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPRD Kabupaten Bone yang berujung adu mulut dan nyaris adu jotos antara anggota DPRD, mendapat perhatian Andi Fadli Yusuf.

Presidium Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (KEPMI) Bone ini pun mempertanyakan etika wakil rakyat.

“Kita harus mengedepankan etika. Seharusnya hal seperti ini tidak dipertontonkan dalam ruang sidang yang dilihat oleh publik,” kata Andi Fadli kepada Bonepos.com, Jumat (9/7/2021).

Mantan anggota Dewan Pertimbangan dan Penasehat KEPMI Bone ini mengungkapkan, bahwa seharusnya para anggota dewan mengedepankan prinsip orang Bone, yakni Sipakainge (saling mengingatkan agar setiap individu terhindar dari perbuatan menyimpang).

“Sikap wakil rakyat menentukan marwah dari lembaga dimana Ia bernaung. Anggota dewan harus bisa menjaga etika, karena setiap saat mata publik tertuju langsung mereka. Sipakainge ki,” ujarnya.

Mantan Ketua KPID Sulsel ini menambahkan, bahwa sangat dipahami jika dalam rapat di DPRD memang sering terjadi dinamika perdebatan. Namun kurang etis bila menunjukkan sikap arogansi apalagi saling teriak-teriak.

“Perbedaan pandangan seharusnya diselesaikan dengan baik-baik. Tidak dengan cara yang kasar dan mengedepankan emosi, sehingga bisa berbuntut hilangnya kondusivitas. Akhirnya rakyat juga yang akan dirugikan,” harapnya.

Terpisah, Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan yang dikonfirmasi perihal pertikaian antara A Muh Salam (Nasdem) dan Saipullah (PBB) mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah selesai dan damai.

“Sudah (Damai-red) keduanya sudah dipertemukan dan menyatakan siap bersama. Tentunya, kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi kedepannya,” kata Irwandi kepada Bonepos.com, Jumat petang. (*)