Terkait dengan adanya 3 orang pendaki yang meninggal dunia saat melakukan pendakian pada 17 agustus, Adnan menyampaikan turut berbelasungkawa dan meminta agar seluruh akses pendakian Gunung Bawakaraeng untuk sementara ditutup untuk umum.

“Kami sejak tanggal 13 Agustus melalui tim terpadu sudah menutup jalur pendakian. Hasil koordinasi dengan BMKG pada 13 sampai 19 itu akan ada cuaca ekstrem. Makanya kita langsung membuat pos penyekatan untuk menghadang masyarakat yang ingin mendaki,” paparnya.

Lanjut Adnan, sekalipun telah dibentuk pos penyekatan, namun tetap ada yang lolos. Hal ini dikarenakan jalur untuk naik ke Gunung Bawakaraeng tidak hanya di Kabupaten Gowa saja, tetapi juga di kabupaten lain di sekitar Gowa.

“Saya sudah menyampaikan ke Plt. Gubernur tenrang hal ini. Diharapkan Pemerintah Provinsi sebagai fasilitator, mengumpulkan kabupaten yang berada di sekitar Gunung Bawakaraeng untuk duduk bersama menghasilkan kesepakatan terkait pengelolaannya,” harap Adnan.

Adnan menegaskan, bahwa jalur pendakian di Gunung Bawakaraeng hingga saat ini ditutup sementara untuk umum.

“Pertama untuk mengembalikan ekosistem di Gunung Bawakaraeng. Kita bersihkan dahulu lingkungan di sana dari sampah, kemudian kembalikan ekosistemnya seperti dulu. Setelah itu kita akan duduk bersama membuat regulasi yang jelas untuk menjaga Gunung Bawakaraeng,” tutupnya. (*)