Ternyata, tepat sebulan setelah pertemuan itu, sejumlah tukang terlihat mulai bekerja di atas lahan Yasir. Material batu dan pasir berdatangan. Penggalian pondasi terlihat dimulai.

“Saat melihat itu, para tokoh sempat bertanya-tanya. Beberapa dari mereka sudah sempat merasa kecewa. Berkesimpulan impian bisa punya masjid dekat rumah seolah belum dikabulkan Allah swt,” tutur pria yang berprofesi petambak itu.

“Alhamdulillah, mereka begitu bersyukur saat aparat setempat akhirnya mengabarkan bahwa pembangunan itu ternyata untuk masjid. Terima kasih, semoga masjid itu menjadi ladang pahala beliau (Yasir, red),” sebut Nasir berdoa.

Saat tahu untuk pembangunan masjid, tanpa komando, warga setempat berdatangan. Melibatkan diri, bergotong royong, membantu tenaga untuk pondasi dan lainnya.

Saat ini, proses pembangunan masjid itu sudah hampir 70 persen. Desainnya artistik, dengan luas bangunan 160 Meter Persegi. Hingga saat ini, masjid itu belum bernama. Atapnya sudah mulai berdiri.

Ponakan Yasir, Mena Bahra, memohon pembangunan itu turut didoakan warga.

“Bangun masjid memang cita-cita beliau yang baru bisa diwujudkan. Kami mohon doanya,” ujar politisi perempuan PPP Sulsel ini. (*)