Adnan menyebutkan, pada tahun 2020 luas tanam padi seluas 69.144 hektare dengan produksi 416.778 ton dimana naik 3,28 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada komoditas jagung, luas tanam seluas 53.455 hektare dengan produksi 296.846 hektare yang juga naik 3 persen dari sebelumnya.

Sementara Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan pihaknya akan melakukan pengembangan kawasan jagung seluas 1.200 tersebut mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pasca panen, dan produk olahan turunan jagunng untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

“Kami mempersiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan kita di 2022 nantinya, lebih khusus ketersediaan jagung dalam negeri maupun untuk kelebihan yang kita ekspor. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, SYL yang juga mantan Bupati Gowa ini menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

“Kita berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor,” jelas SYL.

Ia berharap hasil panen maupun perencanaan budidaya nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapa menambah musim tanam dari yang sebelumnya dua kali setahun mampu menjadi tiga kali setahun yang ditunjang dengan peralatan pertanian modern.

Pada panen raya jagung tersebut, Menteri Pertanian RI didampingi Sekjend Mentan memberikan bantuan Bibit Benih Jagung Hibrida yang diberikan kepada empat kelompok tani Bontonompo. (*)