“Mudah-mudahan yang dipilih partai untuk dicalonkan itu juga yang diinginkan oleh masyarakat,” ungkap lelaki yang pernah menjabat Bupati Sinjai dua periode 1993-2003.
“Jadi kita harapkan ke depan, betul-betul pilihan rakyat yang berkomitmen total membangun Sulsel,” tambah pria yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Sulsel selama 11 tahun.
Sementara itu, Sekretaris Departemen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), A. Ali Armunanto menilai, pergerakan yang dilakukan Nurdin Halid, sah-sah saja. Dirinya melihat peluang di Pilgub Sulsel 2024 dimana tidak ada kandidat dominan.
“Saya rasa wajar, melihat peluang di Pilgub 2004 dimana tidak ada kandidat dominan. Jadi saya rasa NH juga melihat peluang itu. Dia juga punya pengalaman di 2018,” jelas Ali.
“Saya rasa saat ini memang pilihannya masih NH atau TP, namun ke depan bukan tidak mungkin banyak figur lain yang lebih potensial dan memiliki elektabilitas yang labih baik. Kita masih belum bisa prediksi saat ini karena belum ada pergerakan yang signifikan,” lanjutnya.
Masih kata Ali, kader potensial Golkar Sulsel berpotensi digaet partai politik lainnya bilamana tidak mendapatkan dukungan dari Partai Golkar.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.