BONEPOS.COM, JAKARTA – Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional. Pada masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, sektor pertanian justru masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi unggulan. Peluang agribisnis akan makin terbuka lebar dengan pemanfaatan teknologi di era digital seiring perkembangan zaman.

Inilah yang coba diangkat oleh Trubus Bina Swadaya (TBS) Grup melalui talkshow “2022: Peluang dan Tantangan Agribisnis” yang disiarkan secara live di www.trubusexpo.com.

Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si, menyebutkan, ekspor hortikultura menunjukkan posisi yang sangat baik dan mengalami kenaikan. Pada periode Januari—November 2020 tercatat ekspor sebesar US$584,76 juta, sedangkan pada 2021 di periode yang sama mencapai US$647,34 juta.

“Bicara peluang hortikultura di 2022, tentunya kita harus flashback ke 2021. Ekspor hortikultura menunjukkan posisi yang sangat baik. Berarti potensi untuk produk hortikultura ini diminati tidak hanya pasar dometik, tetapi juga pasar global, khususnya untuk produk hortikultura Indonesia,” papar Retno saat menyampaikan bahan presentasi Dirjen Hortikultura pada acara “2022: Peluang dan Tantangan Agribisnis” di Trubus Expo, Rabu (26/1/2022).

Lebih lanjut, Kementerian Pertanian menjabarkan tantangan dan strategi hortikultura di masa pandemi covid-19. Adapun tantangan yang dihadapi terkait akses pasar, distribusi, harga, kehilangan hasil, dan perubahan life style (gaya hidup). Sementara itu, strategi yang dirumuskan oleh Kementan meliputi pengembangan hortikultura terintegrasi, modernisasi hortikultura melalui digitalisasi, fasilitasi jaminan akses pasar, dan penguatan UMKM.