Makassar – Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengaku siap jika dipercaya menggantikan Taufan Pawe (TP) sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Mantan Wali Kota Makassar dua periode itu menjelaskan, jika ia siap mengemban amanah yang diberikan oleh DPP.

“Pokoknya saya tidak berpikir apa dan siapa tapi siap bekerja itu aja. Jadi apapun itu saya siap. Intinya prinsip saya, mau bekerja untuk Golkar. Persoalan nanti saya mau jadi apa itu hal lain,” ujar IAS, Rabu (29/6/2022).

Terkait pelantikannya sebagai Kordinator Pemenangan Airlangga Hartarto di Sulsel. IAS mengaku tinggal menunggu waktu.

“Saat bertemu dengan ketua umum (Airlangga) kami minta untuk mengukuhkan relawan partai dan Pemenangan ketua umum di pilpres. Beliau sampaikan diatur aja, tapi sepertinya akhir bulan juli. Jadi waktunya belum tahu kapan,” bebernya.

Lebih lanjut, inti dari kegiatan pengukuhan itu, paling tidak memiliki efek elektoral. Apalagi Pemilu masih jauh.

“Kan dulunya yang minta saya jadi ketua koordinator adalah beliau. Yang jelas saya sudah bertekad masuk partai Golkar, dan konsekuensi dari seorang kader bagaimana berjuang untuk memenangkan,” katanya

“Karena target Parpol itu untuk memenangkan Pemilu. Tapi ini menjadi warning jika tidak ada sinergi yang baik bisa saja kita terganggu. Saya selalu ajak pak ketua agar semuanya bersatu. Karena tanpa itu akan sulit kita mencapai tujuan,” pungkasnya.

Menanggapi isu pergantian ketua DPD I Golkar Sulsel tersebut, TP membantah. Katanya Airlangga memastikan tak ada skema musyawarah daerah luar biasa (musdalub)

“Intinya pak ketum menyupport saya dalam membesarkan partai. Beliau tegas mengatakan tak ada musda,” tutupnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Nurdin Halid menilai, jika saat ini DPD I Golkar Sulsel sedang mengalami perpecahan.

Sehingga, jika terus dibiarkan maka Golkar Sulsel akan mengalami kehancuran di Pemilu 2024.

“Saat ini suka atau tidak suka, Golkar sulsel sedang mengalami perpecahan, kalau terus seperti ini di 2024 Golkar (Sulsel) hancur,” ujarnya saat ditemui, Rabu (22/6/2022).

NH akronimnya menegaskan, jika saat ini Golkar Sulsel membutuhkan pemimpin yang militan, mengerti organisasi, dan taat terhadap keputusan partai.

Melihat persaingan di 2024, maka golkar membutuhkan pemimpin yang berpengalaman di Partai.

Karena Golkar Sulsel di tangan Taufan Paawe, sedang dalam posisi terancam jelang kontestasi politik 2024.

“Partai lain sudah mengancam merebut posisi golkar. Kader yang berpengalaman itu namanya Ilham Arief Sirajuddin (IAS). Kenapa? Karena saya kenal baik beliau, saya pernah bersama di AMPI dan Golkar besar pada tahun 1997 saat itu karena peran beliau,” kata NH.

Ia juga menegaskan, jika IAS merupakan kader tulen Golkar. Lantaran pernah menjabat sebagai Ketua Golkar Sulsel.

“Dia pernah menjabat ketua golkar sulsel, jadi Ilham itu Golkar tulen, pernah kontrak rumah itu soal lain, soal kebutuhan bukan idealisme itu hal lain,” jelasnya

“Jadi kader golkar di sulsel mesti sadar jika golkar suslsel ingin terus berjaya, maka butuh sosok pemimpin seperti pak Ilham,” lanjutnya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu menilai, jika DPD I Golkar Sulsel sangat dimungkinkan menggelar musyawarah daerah luar biasa (Musdalub).

Apalagi katanya, hampir 2/3 peserta Musda mengajukan keberatan terhadap keputusan Musda 2020 lalu.

“Sangat terbuka (musdalub), karena Golkar sulsel ini secara kepengurusan sah, tapi secara hukum itu masih berkasus, karena 2/3 peserta musda sudah mengajukan keberatan jika musda tidak sah. Pertanyaannya kenapa DPP mengeluarkan SK?” terangnya.

Ia pun meminta agar Mahkama Partai Golkar harus segera menyidangkan gugatan tersebut. karena sudah menjadi tugasnya untuk menindaki gugatan pengurus.

“Kesalahan mahkamah partai kenapa tidak disidangkan sampai sekarang. Makanya golkar sulsel tidak bisa solid jika tidak ada keputusan hukum,” ucapnya.

“Dan saya di golkar itu pilihan saya bukan seperti yang lain. Saya sudah masuk golkar sejak mahasiswa. Jadi saya tidak akan biarkan golkar hancur di depan muka saya,” pungkasnya. (*)