MAKASSAR — Ada banyak perumahan yang ditawarkan. Tanjung Bunga jadi pilihan. Jelas ada alasan. Mengapa memilih Tanjung Bunga jadi tempat hunian.

Namanya, Arizal Alamsyah. Lelaki yang akrab dipanggil Ijal, mantap melabuhkan hatinya di perumahan Tanjung Bunga. Bersama istri dan kelima buah hatinya, Arizal merajut cerita cinta keluarga di Tanjung Bunga.

Ijal yang berprofesi sebagai PNS ini mulai menghuni Tanjung Bunga pada tahun 2002. Tepatnya di klaster Taman Toraja.

Suami dari Nini bercerita, saat itu, dia membeli rumah di Tanjung Bunga seharga Rp160 juta-an. Alasannya, tidak muluk-muluk.

“Lingkungan di perumahan Tanjung Bunga, nyaman dan damai. Kondisinya juga aman dan lingkungannya bersih,” kata Ijal, kepada Boneposcom, Sabtu (30/7/2022).

Bukan hanya lingkungan perumahan Tanjung Bunga yang bikin jatuh cinta, lokasinya juga sangat strategis. Dekat dari Pantai Losari. Kondisi ini sejalan dengan hobi Ijal, yang senang healing.

Senada hal itu disampaikan Radiana Idrus. Perempuan yang beken disapa Diana ini mengaku, aksesibilitas lingkungan Tanjung Bunga sudah bagus.

Perempuan kelahiran Ujung Pandang ini, sehari-hari melewati kawasan Tanjung Bunga. Hal itu tidak lepas dari tempat kerjanya di Poltekpar Makassar yang juga berada di kawasan Tanjung Bunga.

Diana yang menjabat Kanit Humas Poltekpar Makassar menuturkan, lokasi kawasan Tanjung Bunga masuk kategori strategis. Karena terletak di pusat kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Mengenai model rumahnya minimalis. Sesuai dengan luas tanah dan model yang terbaru,” sebut perempuan yang hobi traveling ini.

Sekadar diketahui, PT. Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) selaku pengembang Tanjung Bunga menggarap area tersebut sekitar 1.000 hektare.

Public Relations GMTD, Nataziah mengungkapkan, luas lahan yang sudah dibanguni bangunan sekitar 60 persen.

Luas lahan untuk penghijauan, kata Nataziah, pihaknya mengikuti aturan pemerintah. Sesuai aturan pemerintah untuk RTH.

“Minimal 30 persen sebagai fasum fasos dari proyek yang dibangun,” tambahnya.

Di atas lahan perumahan Tanjung Bunga ini dibangun sederetan sarana dan prasarana penunjang, mulai dari mal, sekolah, masjid, gereja, kelenteng, pantai wisata Akkarena, rumah sakit, hotel, dan convention center.

“Jadi Tanjung Bunga ini adalah kawasan hunian dengan fasilitas terlengkap,” ucap Nataziah.

Hingga saat ini, sudah ada kurang lebih 80 produk di kawasan Tanjung Bunga. Masyarakat pun tidak akan galau dalam memilih. Tinggal menyesuaikan kebutuhan dan keinginannya. Harganya mulai dari Rp200 juta-an hingga di atas Rp1 miliar.

“Nah, bagi Anda yang mau tinggal di perumahan dengan fasilitas lengkap, hunian tenang, aman, dan nyaman, maka pilihannya Tanjung Bunga,” kuncinya. (Muhammad Ashri Samad)