BONEPOS.COM,JAKARTA — Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kemendagri Bahtiar dinilai menjadi sosok penting yang bisa menjembatani polarisasi politik di DKI Jakarta.

Hal itu sejalan dengan yang dipikirkan Koordinator Jaringan Aktivis Perkotaan (JARKOT) Amrin Esary.

Dikatakan JARKOT Amrin, masalah di DKI Jakarta yang kian hari kian pelit dan rumit, khususnya menyangkut disharmoni sosial akibat mobilitas politik yang tidak sehat. Diakuinya, DKI membutuh sosok pemimpin yang kuat dan sarat pengalaman sehingga bisa cepat merespons dinamika yang ada, khususnya dalam menyambut tahun politik 2024 yang diprediksi akan diwarnai kembali mengentalnya polarisasi politik dan politik identitas.

“Saya melihat dari tiga nama yang direkomendasi DPRD DKI, adalah nama Pak Bahtiar yang paling cocok dengan kebutuhan DKI saat ini. Pengalaman beliau (Bahtiar, red) sebagai mantan Direktur Organisasi Kemasyarakatan pada Direktorat Kesbangpol RI selama ini saya rasa bisa jadi jawaban atas kebekuan politik identitas yang masih jadi api dalam sekam dalam lanskap politik DKI kedepan,” sebut jebolan fungsiaonaris aktivis BEM Nusantara itu.

“Beliau saya rasa sangat kompeten dan memiliki modal sosial yang memadai dalam mendeteksi ancaman dan memetakan gangguan sosial politik DKI karena memiliki jangkar komunikasi yang bagus dengan jaringan kekuatan ormas dan simpul-simpul politik yang ada,” lanjutnya.

Di sisi lain, Bahtiar juga dinilai sebagai figur yang independen karena tidak memiliki record keterikatan dengan konfigurasi politik dan birokrasi DKI sehingga akan leluasa melakukan terobosan-terobosan kinerja dalam tata kelola pemerintahan.

Bukan hanya itu, Bahtiar juga memiliki jam terbang birokrasi yang komplet, memiliki pengalaman eksekutif sebagai Pjs. Gubernur Riau dan di Kemendagri dipercaya sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, sosok profesional dalam mengelola persatuan dan kesatuan, pembinaan wawasan kebangsaan. Sehingga bisa merawat harmoni sosial politik Jakarta.

Olehnya itu, masuknya nama Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kemendagri Bahtiar sebagai calon Pj Gubernur DKI Jakarta, sangat beralasan.

Kemampuan dan kapasitas yang dimiliki pria bergelar Doktor ini, tidak perlu diragukan lagi. Terlebih Bahtiar dikenal sebagai sosok cinta persatuan dan asli merah putih.

Pelabelan sebagai sosok pemersatu kepada Bahtiar, bukan tanpa sebab. Bahtiar yang merupakan lelaki suku Bugis kelahiran Kabupaten Bone ini getol menyuarakan persatuan. Seperti yang ditunjukkannya beberapa waktu lalu, di Tanah Papua.

Bahtiar menekankan pentingnya merawat persatuan menuju Papua yang damai dan sejahtera.

Tidak sampai di situ saja, Bahtiar juga menjadi aktor suksesnya program Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yakni “Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih”.

Program yang dikawal langsung Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Kemendagri, Bahtiar ini, sangat terasa hingga ke pelosok daerah di Tanah Air tepat di momentum menyemarakkan HUT ke-77 Republik Indonesia tahun 2022.

Ide dan gagasan yang dilahirkan ini, bahkan secara khusus mendapatkan pengakuan Rekor MuRI yang diserahkan Ketua Umum MuRI, Jaya Suprana kepada Kemendagri dan Penghargaan Mendagri kepada kepala daerah, 5 September 2022.

“Pak Tito Anda beruntung punya Dirjen berkualitas seperti Pak Bahtiar,” ucap Jaya Suprana.

Dengan torehan prestasi tersebut, maka tidak heran nama Bahtiar memiliki kans besar menggantikan Anies Baswedan dalam memimpin DKI Jakarta.

Selain nama Bahtiar, dua nama lainnya yang berpotensi menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta, yaitu Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dan Sekda DKI Marullah Matali. (Rilis-Red)