BONEPOS.COM, JENEPONTO – Pertanian menjadi salah satu mata usaha bagi masyarakat yang semakin berkembang. Hal ini sejalan dengan peningkatan permintaan kebutuhan masyarakat.

Tawaran perkembangan sistem pertanian diantaranya adalah kemudahan pola cocok tanam yaitu tanpa media tanah.

Permasalahan lain adalah kemampuan masyarakat untuk mencari alternatif sumber protein lain jika sewaktu-waktu cuaca buruk sehingga nelayan sulit untuk melaut. Hal ini menyebabkan harga ikan menjadi naik dan keadaan inipun membuat masyarakat semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan akan protein.

Kondisi demikian yang membuat para petani di sebagian daerah masih menerapkan sistem budidaya konvensional yang menjadi kebiasaan turun temurun tanpa adanya perubahan signifikan yang dapat memaksimalkan hasil yang didapatkan.

Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2022, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyaraakt Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Tim dari Universitas Negeri Makassar (UNM) hadirkan PKM Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga (IRT) melalui teknik bercocok tanam akuaponik dan aeroponik di Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Adapun Tim ini terdiri dari Dosen UNM, Arsad Bahri sebagai Ketua dan Dosen UMI Jabal Rahmat Ashar sebagai anggota.

Kegiatan ini mengedukasi IRT terkait penggunaan lahan yaitu dengan menerapkan sistem akuaponik dan aeroponik. Teknologi akuaponik yang dikenal sebagai alternatif sistem pertanian terpadu tanpa memandang kondisi iklim maupun kondisi lahan yang ada.

Selain teknologi akuaponik, juga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Aeroponik merupakan salah satu tipe dari hidroponik karena air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Jadi ada 2 jenis kegiatan yang lakukan dalam 1 program.

Kegiatan ini diikuti 15 orang masyarakat yang termasuk ibu rumah tangga dan dibuka oleh Salmawati selaku Ketua Kelompok Ibu Rumah Tangga di Desa Bulo-Bulo dengan harapan banyak masyarakat yang mengikuti penyuluhan tersebut karena dapat membantu dalam memberikan pengetahuan mengenai teknik bercocok tanam dengan teknologi yang lebih modern.

Arsad Bahri, selaku Ketua Tim PKM mengatakan bahwa teknik bercocok tanam dengan aeroponik dan akuaponik merupakan sebuah sistem sederhana yang mana tidak memerlukan pupuk serta pestisida, sangat efisien dalam penggunaan air, dapat dilakukan pada lahan non pertanian, produktivitas tinggi, menghasilkan dua produk sekaligus yakni tanaman dan ikan, produk yang dihasilkan terkategori organik dan bebas cemaran kimia dan biologi, efisien tenaga kerja, serta dapat dilakukan oleh setiap orang pada berbagai lapisan umur.

“Sistem akuaponik dan aeroponik merupakan inovasi peningkatan teknik bercocok tanam masyarakat di Kabupaten Jeneponto. Penerapan teknik ini merupakan teknik yang sederhana dalam bercocok tanam karena dapat dilakukan pada lahan non pertanian dan menghasilkan dua produk sekaligus yakni tanaman dan ikan Dalam pelaksanaan kegiatan penerapan sistem budidaya aeroponik dan akuaponik ini, kami membuat terlebih dahulu pilot project yang akan nantinya di jadikan sebagai contoh oleh para petani pada saat praktek pembuatan di bagian pelatihan,” ujar Arsad Bahri selaku ketua tim.

Rumaedah, Salah satu anggota kelompok ibu rumah tangga memberikan apresiasi penuh kepada kegiatan ini.

Menurutnya dengan melibatkan para ibu rumah tangga untuk berpartisipasi dalam penyuluhan dan pelatihan ini maka akan meningkatkan semangat dan tentunya pengetahuan baru kepada para kelompok ibu rumah tangga agar lebih produktif lagi. (Mono)