Kemudian Provinsi Banten senilai Rp10,37 miliar, Jawa Timur dan Bengkulu masing-masing Rp10,33 miliar, serta Sumatera Selatan Rp10,32 miliar.

Selain provinsi, Menkeu mengungkapkan terdapat pula 15 kabupaten yang mendapat hadiah. Karena telah berkinerja baik dalam menekan angka inflasi, yakni Belitung sebesar Rp10,88 miliar, Tabalong Rp10,68 miliar, Sintang Rp10,66 miliar, Merauke Rp10,53 miliar, Kotawaringin Timur Rp10,53 miliar, serta Banyumas Rp10,47 miliar

Selanjutnya, Kabupaten Bulukumba sebanyak Rp10,46 miliar, Cilacap, Sumba Timur, dan Sumenep masing-masing Rp10,44 miliar, Kudus Rp10,42 miliar, Manokwari Rp10,41 miliar, Banyuwangi Rp10,4 miliar, Indragiri Hilir Rp10,38 miliar, dan Jember Rp10,36 miliar

Sri Mulyani menambahkan, terdapat pula 15 kota yang mendapat DID atas kerja keras melawan inflasi, yaitu Singkawang senilai Rp10,91 miliar, Sorong Rp10,66 miliar, Tual Rp10,62 miliar, Pontianak Rp10,6 miliar, Pangkalpinang Rp10,54 miliar, serta Lhokseumawe Rp10,47 miliar.

Lalu, Kota Kendari Rp10,45 miliar, Kota Pematang Siantar Rp10,44 miliar, Kota Parepare dan Probolinggo masing-masing Rp10,42 miliar, Balikpapan, Metro, dan Samarinda masing-masing Rp10,4 miliar, serta Tasikmalaya Rp10,39 miliar.

“Mereka-mereka ini yang diberikan insentif daerah dengan rata-rata hadiahnya adalah sekitar Rp10 miliar kepada daerah yang berprestasi mengendalikan inflasi di daerah masing-masing,” ungkap Sri Mulyani dikutip dari Antara.

Sementara itu, Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba mengapresiasi komitmen pemerintah pusat kepada daerah- daerah yang mampu mengendalikan inflasi.

“Tentu anggaran DID ini juga kita peruntukkan kepada kepentingan masyarakat, baik untuk kepentingan menekan inflasi, maupun pemulihan ekonomi, termasuk untuk pemberian bantuan sosial bagi warga miskin,” ungkap Andi Utta.

Salah satu kegiatan prioritas yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam menekan inflasi adalah penguatan ketahanan pangan keluarga dengan penyediaan tanaman jangka pendek seperti cabai dan sayur-sayuran.(Ian)