BONEPOS.COM, WAJO – Bupati Wajo, Amran Mahmud mengakui eksistensi masyarakat berdarah Bone di Kabupaten Wajo telah berkontribusi terhadap pembangunan daerah. Tidak hanya sekarang ini, tetapi sudah berlangsung sejak dahulu.

Amran Mahmud mengutarakan hal itu saat menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) Wajo periode 2022-2027 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (17/10/2022).

Orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng ini mengungkapkan, hubungan masyarakat Wajo dengan Bone sudah dekat dan berlangsung sejak lama. Bahkan, pada 1582 pernah dilakukan perjanjian tellumpoccoe (tiga pucuk) antara Bone, Soppeng dan, Wajo (Bosowa).

Inti dari perjanjian ini, kata Amran Mahmud, adalah bagaimana saling membantu, saling mendukung, saling mengingatkan, serta beberapa poin lainnya. Hal yang sesungguhnya masih terjalin hingga kini.

Amran Mahmud juga menyampaikan selamat datang dan kekaguman kepada Bupati Bone, Andi Baso Fahsar Mahdin Padjalangi, yang hadir langsung pada kesempatan ini. Menurutnya, Fahsar adalah kepala daerah senior yang menjadi panutan beberapa kepala daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk dirinya.

“Kami banyak belajar dari Kabupaten Bone terkait banyak hal untuk pengembangan daerah,” kata kepala daerah bergelar doktor ini.

Amran Mahmud pun mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus KKMB yang dilantik dan dikukuhkan. Dia mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengharapkan kolaborasi tetap terjalin ke depan.

“Kami membuka diri untuk terus berkolaborasi. Kami juga ucapkan terima kasih atas kolaborasi dari KKMB yang selama ini telah terjalin,” tuturnya.