BONEPOS.COM, MAKASSAR — Hari ini, 18 Oktober 2022, Kalla Group tepat berusia 70 tahun. Perusahaan yang didirikan oleh Haji Kalla pada 18 Oktober 1952 ini, telah melalui 3 generasi dan 3 masa orde pemerintahan.
Generasi pertama Haji Kalla dan Hajjah Athirah dari tahun 1952-1967. Kemudian dilanjutkan oleh Jusuf Kalla tahun 1967 – 1999 sebagai Direktur Utama. Lalu, Dirut dijabat oleh Fatimah Kalla tahun 1999 – 2018. Sekarang Presdir yaitu Solihin Jusuf Kalla sejak tahun 2018.
Tiga masa orde pemerintahan yaitu Orde Lama, Orde Baru dan Era Reformasi. Setiap pergantian kepemimpinan diawali oleh krisis ekonomi. Tahun 1967 masa awal Jusuf Kalla adalah peralihan dari Orde Lama ke Baru. Ekonomi negara bermasalah karena pemberontakan PKI dan sebelumnya kebijakan pemotongan nilai mata uang dari Rp1.000 menjadi Rp1. Lalu tahun 1999 saat Fatimah Kalla menjadi Dirut. Juga diawali dengan krisis moneter. Terakhir Solihin Jusuf Kalla tahun 2018, langsung menghadapi pandemi Covid.
Syukur Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah ketiga krisis itu bisa dilalui dengan baik. Sampai sekarang terus tumbuh dan berkembang di usia 70 tahun dan generasi ketiga. Padahal berdasarkan The Family Firm Institute, hanya sekitar 30 persen bisnis milik keluarga yang bertahan hingga generasi kedua, dan hanya 12 persen yang masih bertahan hingga generasi ketiga. Apa yang menjadi rahasia Kalla Group sehingga dapat sukses sampai generasi ketiga?
Kuncinya adalah Kalla Group terus bertransformasi menjadi lebih baik, maju, dan bermanfaat.
Transformasi berhasil dilakukan pada 2 aspek yaitu culture dan business transformation. Culture transformation meliputi 4 hal yaitu mission, vision, values, dan meaning. Misi, visi dan values organisasi terus didengungkan pada setiap acara dan rapat sehingga dipahami oleh para karyawan.
Values atau nilai-nilai terus didorong agar tumbuh menjadi budaya melalui culture activation program. Values Jalan Kalla yang terdiri atas Kerja ibadah, Apresiasi pelanggan, Lebih cepat Lebih baik, dan Aktif bersama telah melalui tahapan formulasi, sosialisasi, internalisasi, implementasi dan apresiasi. Harapannya dengan misi, visi dan values tersebut karyawan akan bekerja dengan bahagia karena dapat menemukan makna (meaning) atas segala yang dikerjakannya.
Lalu pada business transformation ada 5 hal yaitu strategy, system, structure, technology dan people (GML Consulting, 2014). Pada aspek strategy setiap tahun dilakukan strategic analysis dengan mencermati kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan atau SWOT. Kemudian dilanjutkan dengan strategic formulation untuk menyusun Strategy Map, KPI (Key Performance Indicator), dan OYAP (One Year Action Plan).
Pada aspek system dikembangkan Rumah Kalla Management System (RKMS) dengan 3 pilar yaitu business process, financial dan human capital. Juga disertai pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporate Governance), standarisasi dan improvement yang didukung oleh IT system. Struktur dibangun secara efektif dan efisien agar birokrasi dan pengambilan keputusan cepat dan tepat. Technology juga terus diperkuat untuk memudahkan monitoring pekerjaan dan pengambilan keputusan.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.