BONEPOS.COM, ENREKANG — Bupati Enrekang Muslimin Bando mengajak guru ‘back to nature’. Kembali ke alam. Guru mesti lebih banyak belajar mengajar langsung di alam, tidak melulu di ruang kelas.
Hal ini ditegaskan MB, saat menyambut kunjungan puluhan guru Gugus II Kecamatan Enrekang, di Mitra Farm Kawasan Industri Maiwa, Rabu (2 November 2022).
Kedatangan sekira 60 guru ini, untuk melaksanakan Kelompok Kerja Guru (KKG). “Ini adalah KKG yang cerdas, karena berani keluar dari zona nyaman ruang kelas,” kata Bupati.
Guru, kata MB, memang harus dibiasakan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran. Apalagi, Indonesia sebagai negara agraris khususnya Enrekang yang mayoritas petani.
“Kita ajari anak-anak kita belajar dari alam, mencintai alam, dan mempersiapkan mereka mengelola dan memanfaatkan hasilnya sebaik-baiknya,” jelas Bupati berlatar pendidik ini.
Dengan usaha sungguh-sungguh, guru bisa melahirkan generasi Enrekang yang cinta alam dan gemar bertani. Mindset usang bahwa petani itu miskin, sudah tidak berlaku lagi.
Bupati mencontohkan, bagaimana ia perlahan mengubah pola pikir petani di Kecamatan Maiwa, khususnya di sekitar Mitra Farm.
“Kita terapkan pola pertanian modern. pH tanah di Maiwa hanya 4, yang idealnya 7. Maka kita kembangkan pupuk kandang sendiri yang bisa meningkatkan kualitas tanah. Akhirnya lahan yang dulunya tidur dan tandus, bisa ditanami macam-macam dengan tumpang sari,” beber MB.
Literasi Alam juga bagian konkret dari Program Merdeka Belajar. Bupati berharap guru-guru mengajar anak-anak dengan fleksibilitas, dan tidak kaku.
Bupati juga mengajak para guru berkeliling Mitra Farm. Melihat langsung industri perkebunan, kolam ikan dan memetik cabe bersama.
Pengawas UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Enrekang – Cendana Ahmad Mada menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas penerimaan Bupati. Mewakili para guru, ia menyampaikan rasa bangga karena Bupati berkenan menemani mereka seharian berkeliling kebun.
“Semoga gugus lain bisa datang dan diterima ber-KKG di Mitra Farm KIWA. Disini suasananya nyaman, tenang, adem. Sangat ideal belajar Literasi Alam,” jelas Ahmad. (Ian)
Tinggalkan Balasan