BONEPOS.COM, MAKASSAR – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr) akan melakukan peninjauan kelayakan stadion klub sepak bola di Indonesia.

Termasuk Stadion BJ Habibie Parepare yang digunakan PSM Makassar sebagai home base mereka, yang akan ditinjau pada 29 November 2022 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahmad Asiri.

“Rencananya dari informasi didapatkan tanggal 29 (November) akan dilakukan peninjauan langsung di lapangan dari tim dari pusat dan tim dari BPPW Sulsel yang mendampingi,” katanya. Jumat (11/11/2022)

Dia mengatakan hasil peninjauan nantinya akan direkomendasikan ke Menteri PUPR terkait kondisi riil stadion.  Namun, hasil tersebut belum bisa ia pastikan sebagai tolak ukur renovasi stadion.

“Kita belum berbicara renovasi stadion, kita masih bicara kondisi rill. Nanti, kondisi itu akan dibicarakan, dilampirkan,” jelasnya.

Saat ini tim dari BBPW Sulsel telah melakukan survei pengumpulan data awal yang menjadikan kebutuhan tim ketika peninjauan.

Ada sebelas poin data awal dikumpulkan. Pertama, profil umum stadion (nama, tahun bangunan, tahun renovasi, status kepemilikan, status pengelolaan dan kapasitas stadion).

Kedua, gambaran perencanaan (arsitektur, struktur dan MEP).

Ketiga, laporan perencanaan (laporan kajian arsitektur, laporan perhitungan struktur atas dan struktur bawah, laporan perhitungan analisis MEP, dan laporan lain yang berkaitan dengan perencanaan stadion.

Keempat, gambar as build drawing (arsitektur, struktur dan drawing).

Kelima, Sertifikat Laik Fungsi (SLF). Izin mendirikan bangunan.

Keenam, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Ketujuh, dokumen SOP operasi dan pemeliharaan stadion.

Kedelapan, hasil uji commissioning stadion (CCTV, sound systemsystem/public address system, lampu lapangan).

Kesembilan, analisis perkuat ketahanan gempa dan penentuan beban gempa desain yang digunakan dalam analisis gempa terakhir.

Kesepuluh, data penyelidikan tanah dan kesebelas, dokumen lain yang berhubungan dengan stadion.

“Data-data awal yang profil bangunan, data fisik bangunan baik arsitektur, strukturnya, itu kita data awal oleh tim dibentuk oleh BPPW Sulsel” terang Ahmad Asiri.

Dengan peninjauan stadion, ia harapkan ada penyempurnaan dilakukan, sehingga memberi keamanan dan kenyamanan kepada suporter yang hadir di stadion.

“Pasca Tragedi Kanjuruhan, sekarang pemerintah memikirkan penonton aman dan nyaman. Makanya, kita komite keselamatan gedung akan melihat itu di lapangan, tinjau langsung,” pungkasnya. (Husnil M)