BONEPOS.COM, JAKARTA — Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi menerima Penganugerahan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022.

Kabupaten Bone berhasil meraih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 berkat inovasi yang dihadirkan Bappeda Pemkab Bone bernama “Strategi Pencegahan Perkawinan Anak (SIP PEKA).

Prosesi penganugerahan Top 45 Inovasi ini dilangsungkan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (6 Desember 2022).

Keberhasilan tersebut sesuai hasil Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 289 tahun 2022 tentang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik.

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi bersyukur atas torehkan prestasi yang dipersembahkan berupa Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022.

Orang nomor satu di daerah berjuluk Bumi Arung Palakka ini mendorong agar OPD lingkup Pemkab Bone agar juga melahirkan inovasi-inovasi.

“Alhamdulillah. Hasil yang luar biasa. Terima kasih kepada teman-teman di Bappeda Bone,” puji Bupati Fahsar.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Bone, Ade Fariq Ashar mengemukakan, torehan inovasi Bappeda Pemkab Bone SIP PEKA ini melalui proses penilaian secara bertahap.

Sebelumnya, inovasi Bappeda Pemkab Bone ini berhasil tembus Top 30 provinsi, kemudian Top 99, dan kini tembus Top 45 KIPP Nasional.

Bappeda Kabupaten Bone mengikutsertakan inovasi SIP PEKA melalui seleksi kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB. Bappeda Bone pun mengikuti beberapa tahapan, antara lain: pendaftaran proposal melalui sistem informasi inovasi pelayanan publik (Sinovik) mulai 1 Maret sampai 16 April 2022.

Setelah itu, ada pengumuman yang lolos seleksi, inovasi SIP PEKA masuk kategori kelompok umum yang harus bersaing sebanyak 2.299 proposal dan Alhamdulillah masuk Top 99. Kemudian mengikuti seleksi presentasi dan wawancara secara online oleh Bupati Bone dan akhirnya inovasi SIP PEKA masuk Top 45 KIPP Nasional.

Tujuan lahirnya inovasi SIP PEKA, kata Ade Fariq, untuk menurunkan kasus perkawinan anak di Kabupaten Bone.

Sasaran inovasi ini adalah orang tua, anak, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah kabupaten, pemerintah desa/kelurahan, Puspaga, Forum Anak, kelompok ekonomi, kelompok sosial, dan kelompok agama.

“Alhamdulillah. Semoga banyak inovasi yang bisa lahir di kabupaten Bone yang bisa bersaing di tingkat nasional dan mudah-mudahan berkat inovasi ini bisa menambah DID (Dana Insentif Daerah) bagi Bone tahun depan,” ucap Ade Fariq.

“Terima kasih Bapak Bupati atas arahan dan dukungannnya selama ini dan kepada seluruh tim kerja inovasi yang hebat,” tambahnya. (Ashri)