BONEPOS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Dapil Sulsel II, Andi Akmal Pasluddin (AAP) pada kesempatan Rapat Kerja Komisi IV DPR bersama Kementerian Pertanian, Bulog, ID Food dan PT Pupuk Indonesia menyampaikan kejanggalan sektor pertanian Indonesia dimana APBN di Kementerian Pertanian turun, tetapi terlihat produktivitas pertanian makin naik terutama komoditas padi dan jagung.

Kejanggalan ini disampaikan oleh beberapa kalangan termasuk anggota DPR Komisi IV di forum rapat.

AAP menyampaikan salah satu rahasia terbesar peningkatan produksi pertanian adalah tingginya KUR (Kredit Usaha Rakyat) khusus pertanian. Sepanjang tahun 2022, target KUR pertanian adalah sebesar Rp90 triliun. Sedangkan realisasinya mencapai Rp113.434.314.418.454 dengan total 2.737.246 debitur.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini menegaskan, bahwa para pelaku usaha pertanian negara Indonesia sudah Bankable, atau sudah dapat kepercayaan dari lembaga keuangan resmi untuk mendapat akses permodalan.

Hal lain yang merupakan kunci dari tingginya produksi pertanian negara ini menurut AAP adalah, ada atau tidak adanya program pemerintah, para petani tetap melakukan produksi.

“Para Petani kita ini akan tetap bercocok tanam, apapun kondisinya. Karena mereka harus tetap hidup. Ini hal yang kedua setelah KUR kenapa produksi pertanian kita tetap stabil dan meningkat,” tegas Akmal yang merupakan putra asli Kabupaten Bone.

Politisi PKS yang juga anggota Banggar ini meminta kepada pemerintah terutama kementerian pertanian, agar melakukan evaluasi mendalam dalam APBN pertanian, berapa besar anggaran pemerintah yang betul-betul dapat dinikmati oleh petani Indonesia.

“Jangan Sampai APBN itu banyak dominan habis untuk operasional atau melayani aparatur,” tukas Andi Akmal Pasluddin. (Mono)