BONEPOS.COM, MAKASSAR – Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Islam AH Zahra, di Lingkungan Kera-Kera, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Minggu (22/1/2023).

Pembangunan TK ini diinisiasi oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Turut hadir mendampingi Rudianto Lallo pada acara tersebut yakni Camat Tamalanrea Andi Salman Baso, SIP.

Dalasm rombongan Politisi yang dikenal dengan tagline “Anak Rakyat” itu, juga turut serta dua Aktivis 98, yakni mantan Direktur LBH Makassar Abdul Azis, SH dan Direktur Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI), Syamsir Anchi.

Dalam sambutannya Rudianto Lallo menyampaikan, pihaknya mengetahui banyak kondisi di Kera-Kera karena ia lahir dan besar di wilayah itu.

Legislatior Makassar dua periode ini juga menyambut baik inisiasi warga untuk membangun sekolah taman kanak-kanak.

“Selama ini warga yang ingin menyekolahkan anaknya pada TK/PAUD harus keluar ke Jalan Perintis Kemerdekaan. Karenanya Kami sebagai wakil rakyat berterima kasih dan mengapresiasi pengurus Yayasan pendidikan Nurfazana yang mendirikan TK. AH-Zahra ini,” kata Rudianto Lallo.

Selain itu, politikus Partai NasDem itu, juga menerangkan, bahwa dirinya hampir tujuh tahun lamanya bolak-balik dari Pulau Lakkang ke kampus Unhas, dan melewati kampung Kera-Kera.

“Tujuh tahun saya bolak-balik dari Pulau Lakkang dan lewat di sini kalau ke Kampus Unhas,” ungkap Rudianto.

Sementara, Camat Tamalanrea, Andi Salman Baso, menyampaikan tentang program pendidikan kota Makasar, yakni pendidikan dasar yang teintegrasi mulai dari TK/PAUD hingga SMP.

“Kemampuan pemerintah kota yang terbatas membutuhkan dukungan semua pihak termasuk dari warga kota Makassar,” ujar Andi Salman.

Sementara itu, mewakili Yayasan Pendidikan Nurfarzana, Siti Muliati SPd, menceritakan ide mendirikan TK ini berawal dari tahun ajaran baru di SD Kera-kera,

“Dari data murid baru hanya sekitar 20 persen yang telah menempuh jalur TK/PAUD. Setelah itu kami menyampaikan ide ini ke tokoh masyarakat termasuk H. Zainuddin yang kemudian mewakafkan tanahnya ke yayasan,” jelas Muliati.

Kehadiran TK ini, ujar dia, bisa menjawab kebutuhan warga yang sangat membutuhkannya,” ujar Muliati.