BONEPOS.COM, BONE — Penanaman perdana dan launching Kampung Hortikultura dilangsungkan di Lappacenrana, Kamis (23/2/2023).

Gelaran ini merupakan buah kolaborasi kerjasama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan dengan Batalyon Armed 21/105 Tarik/Kawali.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman mengungkapkan, Kampung Hortikultura menjadi salah satu Program Prioritas Pemerintah Kabupaten Bone melalui Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bone dan dibangun dalam satu wilayah administratif Desa

Untuk satu kampung buah dan sayur, kata Kadis Asman, luasan lahan yang diperlukan minimal adalah 1 sampai dengan 5 hektare.

Sementara itu, untuk satu kampung tanaman obat diperlukan lahan minimal seluas 2 hektare.

“Jadi kami berharap program kampung Hortikultura ini betul-betul bisa dirasakan masyarakat luas, anak cucu generasi penerus utamanya kebutuhan pangan segar dan bergizi,” tutur Kadis Asman.

Kadis Asman yang merupakan kakak kandung Gubernur Sulsel menuturkan, Kampung Hortikultura merupakan program prioritas yang diharapkan dapat menjadi solusi peningkatan produksi dan pemenuhan pangan.

Tujuan dikembangkannya kawasan Kampung Hortikultura adalah agar Bone Khususnya memiliki daerah terkonsentrasi yang menjadi sumber budidaya hortikultura.

Dengan demikian dapat menghasilkan produk segar dan olahan berdaya saing serta memudahkan akses pemasarannya.

Kampung Hortikultura ini bertujuan agar kita memiliki daerah yang menjadi sumber budidaya hortikultura yang terkonsentrasi.

“Kenapa perlu terkonsentrasi? Yakni untuk memudahkan akses pasarnya,” tegasnya.

Untuk mengembangkan sebuah desa menjadi kawasan Kampung Hortikultura, dipaparkan Kadis Asman, diperlukan empat syarat utama.

Pertama, kesesuaian agroekosistem terhadap komoditas yang dikembangkan.

Kedua, semangat dan dukungan dari masyarakat setempat. Jadi masyarakat penerima manfaat dari pengembangan kampung hortikultura mempunyai keinginan tinggi dan antusias. Jadi pemerintah tidak sekadar melaunching program ini.

Kalau nanti masyarakat tidak punya keinginan tinggi, bantuan pemerintah belum tentu akan dipelihara, dirawat dengan sebaik-baiknya.

“Kita menginginkan agar bantuan ini nantinya menghasilkan. Jadi penerima manfaat adalah yang punya keinginan yang betul-betul,” ungkapnya.

Ketiga, komitmen pemerintah daerah untuk pendampingan dan pengawalan para lintas stakeholder utamanya penyuluh Artinya, ada suport ada komitmen tinggi dari wilayah setempat.

Diharapkan program ini di satu wilayah tidak sekadar memenuhi kebutuhan daerah, tapi bisa mensupport kegiatan peningkatan ketahanan pangan dan gizi.

“Kita mau hasil produknya bisa bermanfaat dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat petani dan keluarganya jadi tentunya perlu ditunjang juga dengan sarana pendukung yang sangat di butuhkan utamanya benih berkualitas, alsintan sumber-sumber air,” sebutnya.

Keempat, terbangun dalam satu kesatuan administrasi desa. Artinya, program kampung hortikultura minimal ada dalam 1 Desa per kecamatan untuk saat sekarang atau dalam 1 kampung minimal 1 sampai dengan 5 hektare Kalau 5 haktare itu nanti kalau ada pedagang atau datang tidak perlu mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk mengumpulkan dari satu titik ke titik lain.

Jadi tidak kalah penting juga dalam satu kampung hortikultura petak ini satu komoditi agar kualitas bisa semua jenis komoditi varietas unggul di dapatkan di kampung ini.

Tentu komoditi varietas yang dikembangkan adalah varietas berbagai macam yang unggul yang disukai pasar.

“Sebab, kita harus menjawab kebutuhan pasar,” akunya.

Sementara itu, Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi mengapresiasi langkah mewujudkan Kampung Hortikultura.

“Ini bagian dari harapan Presiden. Dalam rangka pengendalian inflasi,” ucap Bupati Fahsar.

Salah satu sumber inflasi, kata Bupati Fahsar, ketika daerah tidak mampu menyiapkan kebutuhan pangan, seperti beras.

“Dengan menciptakan kampung hortikultura ini untuk pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga konsep ketahanan pangan sampai di sekitar kita,” sebutnya. (Ian)