BONEPOS.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melarang para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Makassar untuk bergaya hidup hedon.
Larangan itu dikeluarkan Danny Pomanto sebagai tindak lanjut atas instruksi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Danny Pomanto mengatakan sejauh ini ASN lingkup Pemkot Makassar cukup baik dan tak mengimplementasikan gaya hidup hedon.
Apalagi, dirinya sendiri mengaku selalu memberi contoh kepada bawahan bagaimana menerapkan gaya hidup yang sederhana dan tak berlebihan.
“Kalau saya memang dari awal memberi contoh bahwa jangan hedon. Contohnya rumahku ini tidak ada yang berubah, tidak ada mobil baruku, harus tawaddu,” kata Danny Pomanto, Jumat, (3/03/2023).
Danny Pomanto menuturkan, gaya hidup memamerkan kekayaan itu menjadi pertanyaan bahwa dari mana mendapatkan uang jika jabatan ASN lingkup Pemkot Makassar.
Tidak hanya itu, bahkan gaji sebagai wali kota saja tidak layak tidak setara untuk perilaku hedon.
“Di Pemkot saya kira tidak ada gaya hedon-hedon itu. Sudah juga disampaikan memang. Kalangan ASN kan gajinya ditauji,” tekannya.
Danny Pomanto menegaskan, bahwa Ia tidak segan-segan menegur ASN di lingkup Pemkot Makassar jika ada yang bergaya hedon.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi kepada para menterinya untuk menertibkan pejabat yang bergaya hedon.
Bukan tanpa alasan, instruksi itu keluar pasca pasca kejadian viralnya aksi pamer harta kekayaan oleh anak pejabat negara.
“Saya minta pada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan aparat di bawahnya,” ujar Jokowi, Jumat kemarin.
Jokowi menilai, perilaku pamer kekayaan sangat tidak pantas ditunjukkan oleh para pejabat.
“Jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan. Apalagi sampai dipajang-pajang di instagram, di media sosial,” tegas Jokowi.
Jokowi mengingatkan, bahwa inti dari program reformasi birokrasi yang selama ini dijalankan oleh pemerintah adalah rakyat terlayani dengan baik, secara efektif dan akuntabel.
Jangan sampai, kata Jokowi, aparat pemerintah memberikan pelayanan yang tidak baik, apalagi disertai dengan perilaku yang kerap arogan dan pamer kekuasaan serta pamer harta. (*)
Tinggalkan Balasan