BONEPOS.COM, JAKARTA – PPP meminta NasDem bersikap gentleman dan mengungkit momen PAN keluar dari kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mengusung Prabowo Subianto jelang Pilpres 2019. NasDem menyebut PAN saat itu adalah penumpang gelap.

“PAN itu kan penumpang gelap dulu, kok NasDem mau dibanding-bandingkan dengan PAN. Dia penumpang gelap. PAN gabung di tengah jalan. Terus kemudian dia seketika bergabung terus dia tidak konsisten. Kebijakan partainya tidak mengawal pemerintahan. Kan komitmen koalisi itu mengawal pemerintahan,” kata Waketum NasDem, Ahmad Ali, dilansir dari detik, Sabtu (6/5/2023).

Ali mengatakan NasDem tetap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga 2024. Dia juga menyebut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai capres 2024 bukan bagian dari kesepakatan pembentukan koalisi Jokowi-Ma’ruf.

“Ya ada hal-hal yang harusnya mendukung pemerintah. Nah, Nasdem mendukung Anies memang tidak menjadi bagian dari pada yang disepakati dalam koalisi, karena kita tidak punya kesepakatan bahwa setelah 2024 kita mendukung calon presiden yang sama. Kan nggak kan. Komitmen koalisi itu adalah mendukung kebijakan pemerintahan 2019-2024. Sedangkan PAN saat itu, kan dia bergabung kemudian tidak konsisten dengan sikapnya. Kalau NasDem hari ini, coba tunjukkan pada saya di mana perlakuan NasDem yang tidak mendukung pemerintah,” ucapnya.

Dia kemudian menyindir pihak yang mendesak NasDem keluar dari kabinet. Ali menegaskan NasDem berkomitmen mendukung Jokowi hingga akhir periode.

“Kecuali mereka mau nambah kursi ya. Kalau kemudian mereka mendesak-desak keluar dari pemerintahan untuk menambah kursi kabinet ya itu hal berbeda. Persoalan kursi kabinet itu kan persoalan kewenangan presiden,” ucapnya.

Selain itu, Staf Khusus Partai NasDem Damianus Bilo mengatakan pihaknya mendukung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024 tak mempengaruhi dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

“NasDem dukung Anies itu untuk kepentingan 2024-2029. Sedangkan dukungan NasDem ke pemerintah yang saat ini itu sejak dari dua periode yang lalu sampai dengan hari ini, sampai nanti masa jabatan Pak Jokowi berakhir,” kata Bilo di acara halabihalal Koalisi Perubahan di Jakarta Timur.

“Tidak gentleman-nya di mana? Masa kalau partai mau dukung di luar dari pemerintahan Jokowi harus setelah pemerintahan berakhir?” sambungnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak lagi menganggap Partai NasDem di koalisi pemerintah. PPP pun mengungkit PAN keluar kabinet jelang Pilpres 2019.

“Tinggal (sikap) gentleman dari NasDem, maunya seperti apa?” ujar Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Jumat (5/5).

“Dulu itu ada sikap gentleman diambil oleh PAN ketika sudah tidak sejalan beda arah di Pemilu 2019, maka PAN waktu itu yang di kabinet dan Menpan RB mengundurkan diri, itu PAN,” jelas Awiek.

Sebagai informasi, PAN menjadi salah satu partai yang mengusung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Menteri dari PAN saat itu, Asman Abnur, pun mengundurkan diri.