BONEPOS.COM, JEDDAH – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau para jemaah haji lansia untuk menghindari aktivitas luar ruangan di Madinah, Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag RI Saiful Mujab mengatakan, cuaca di Madinah sangat terik, dengan suhu berkisar 39 derajat celcius hingga 41 derajat celcius.

Sebagai alternatif, kata Saiful, jemaah bisa juga menunaikan shalat di hotel.

“Jemaah bisa juga menunaikan solat di hotel untuk menghindari kelelahan,” ucap Saiful, dilansir dari Kompas.com, Jumat (26/5/2023).

Sementara itu, bagi jemaah yang ingin beribadah di Masjid Nabawi, ia mengimbau untuk selalu memperhatikan beberapa hal.

Pertama, catat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi. Beri tahu dan catat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Lalu, kenakanlah selalu identitas pengenal, terutama gelang jemaah.

Dia meminta jemaah untuk tidak tukar-menukar gelang dengan jemaah lainnya. Tak hanya itu, pergi dan pulang secara berkelompok dari Masjid Nabawi.

Kemudian, gunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas. Selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

“Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui akan sangat panas. Maka hubungi petugas yang ada di sekitar jemaah,” ujar Saiful.

Lebih lanjut, jemaah harus selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Selain itu, minum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.

Tak lupa, makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup. Atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya.
“Kepada seluruh jemaah haji Indonesia, jangan sungkan untuk meminta bantuan petugas. Sejak di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci nanti, bila mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia,” kata dia.