BONEPOS.COM, JAKARTA – Harga minyak dunia naik pada perdagangan Senin (26/6/2023) karena investor menimbang dampak pasukan tentara bayaran Wagner yang sempat mencoba memberontak Rusia.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan politik dan dampaknya terhadap pasokan minyak mentah dunia lantaran negara tersebut sebagai salah satu produsen besar.
Dilansir dari Reuters, dikutip dari detikcom, Senin (26/6/2023), minyak mentah Brent berjangka naik 1,3% menjadi US$ 74,80 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga terkerek 1,3% menjadi US$ 70,04 per barel.

Pemberontakan Wagner dapat diredam akhir pekan lalu setelah tentara bayaran bersenjata lengkap itu menarik diri dari kota Rostov di selatan Rusia. Meski begitu, langkah Presiden Rusia Vladimir Putin selanjutnya membuat investor was-was.

Analis RBC Capital Markets Helima Croft mengatakan ada kekhawatiran bahwa Putin akan mengumumkan darurat militer dan menyetop aktivitas di pelabuhan muat utama dan fasilitas energi sehingga berpotensi menghentikan ekspor jutaan barel minyak.

“Ini adalah pemahaman kami bahwa Gedung Putih secara aktif terlibat dalam menjangkau produsen utama dalam dan luar negeri tentang rencana darurat untuk menjaga pasokan pasar dengan baik jika krisis berdampak pada produksi Rusia,” ucapnya.

Gejolak di Rusia ini diperkirakan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan. Di sisi lain, pasar sudah gelisah tentang prospek pertumbuhan yang semakin gelap, karena pemulihan China pasca-pandemi terhenti dan suku bunga global tetap tinggi.

“Pertumbuhan ekonomi China telah menjadi mimpi buruk bagi pasar komoditas, terutama minyak dan logam industri,” ujar Analis CMC Markets Tina Teng.