BONEPOS.COM, CALIFORNIA – Menurut kabar terbaru menyebutkan Apple akan mengurangi jumlah produksi pada perangkat Augmented Reality Vision Pro.

Padahal Vision Pro, baru dikenalkan pada bulan lalu tepat di acara tahunan WWDC yang diharapkan akan tersedia awal tahun depan di Amerika Serikat. Mengingat pula Vision Pro ini akan dibandrol dengan harga harga mulai $3.499 atau jika di rupiahkan (Kurs= Rp 15.028) Rp 52,5 juta, Harga yang terbilang fantastis jika dibandingkan lebih dari tiga kali lipat harga headset termahal di jajaran perangkat Augmented Reality.

Laporan pertama yang dikutip dari Fox Business dilansir Selular.com, Rabu (5/7/2023) mengatakan dari pabrikan kontrak China Luxshare, satu-satunya perakit perangkat Apple, bersiap untuk membuat kurang dari 400.000 unit Vision Pro pada 2024. Tapi ininartinya sangat jauh di bawah target penjualan internal Apple sebelumnya sebesar 1 juta unit dalam 12 bulan pertama, menurut FT.

Hal ini didasari, perusahaan telah dipaksa untuk melakukan pemotongan besar-besaran headset augmented reality Vision Pro karena kerumitan desain.

FT juga mengatakan Apple telah meminta dua pemasok yang berbasis di China untuk komponen yang cukup untuk 130.000 hingga 150.000 unit pada tahun pertama, menambahkan bahwa rencana untuk versi perangkat yang lebih terjangkau telah diundur.

Kesulitan besar dalam proses produksi adalah pembuatan tampilan micro-OLED untuk perangkat, dengan Apple tidak senang dengan hasil micro-OLED yang dirasa masih ada yang kurang, kata laporan itu.

Susannah Streeter sebagai head of money and markets, Hargreaves Lansdown mengatakan headset Vision Pro sudah menghadapi tantangan, mengingat titik harganya yang tinggi, dan sekarang membelok ke potensi kemunduran lainnya.