BONEPOS.COM, BULUKUMBA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (11/8/203).
Kunjungan Tito ke Bumi Panrita Lopi itu dalam rangka untuk menghadiri acara peluncuran Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih.
Dalam kunjungan tersebut, mantan Kapolri itu melakukan kunjungan ke Kawasan Tanah Adat Tanah Toa Kajang, Kecamatan Kajang, Bulukumba.
Berkunjung ke Ammatoa, Tito didampingi Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Setibanya di Kawasan Ammatoa Kajang, Menteri Tito dan istri yang mengenakan pakaian kebesaran adat Kajang yang serba hitam, disambut langsung oleh sejumlah tokoh adat.
Pada kesempatan itu, Tito diberi gelar adat sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh yang berkunjung di kawasan Ammatoa Kajang.
Di Ammatoa, Tito Karnavian Diberi Gelar Puto, sehingga nama menteri tersebut pun bernama Puto Tito Karnavian Daeng Manai. Sedangkan istrinya diberi gelar Jaja Paccing Daeng Matanning.
Salah seorang tokoh adat Kajang, Kahar Muslim mengatakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian diberi gelar adat Puto dan istrinya Jaja.
“Gelar bapak Mendagri Puto Tito Daeng Manai dan ibu Mendagri Jaja Paccing Daeng Matanning,”ujar Kahar.
Kahar Muslim mengatakan gelar Puto Tito Daeng Manai sendiri memiliki arti sebagai sosok yang diharapkan selalu memiliki karir terus menanjak naik dari segi positif apapun.
“Jadi makna gelarnya itu adalah lelaki yang memiliki karier atau kedudukan yang terus menanjak. Gelar ini juga sebagai bentuk penghormatan dan juga sebagai doa dari pemangku adat Kajang diberikan kepada Pak Mendagri,”urainya.
Sementara itu, Menteri Tito menyambut baik gelar kehormatan yang diberikan padanya. Dia berjanji akan memberi perhatian untuk pelestarian hutan adat tersebut.
Tito menyampaikan terima kasih atas pemberian gelar adat sebagai simbol kehormatan dari budaya Adat Ammatoa.
“Sebagai pribadi yang sudah diterima sebagai warga adat, juga sebagai Menteri Dalam Negeri, tentu saya memberikan perhatian penuh akan pelestarian adat di seluruh Indonesia,” kata Tito dalam sambutannya.
Adat kata Tito sangat dekat dengan alam, sehingga adat menjadi salah satu pilar dalam pelestarian lingkungan (*)
Tinggalkan Balasan