BONEPOS.COM, BONE – Kelompok Tani (Poktan) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan merasa kecewa. Pasalnya mereka hanya dijadikan alat oleh oknum tertentu untuk mendapatkan bantuan mesin pengering gabah (Dryer).
Hal itu disampaikan Sopyan, Ketua Kelompok Tani Jennae, Kecamatan Mare, Bone. Salah Poktan yang diatasnamakan sebagai penerima pembagian bantuan Dryer senilai Rp 2,2 miliar dari Kementerian Pertanian RI.
Sopyan mengaku, bantuan mesin pengering padi yang merupakan aspirasi dari anggota DPR RI, Andi Akmal Pasluddin tidak dikelola oleh kelompoknya melainkan dikuasai oleh perorangan.
Tidak hanya itu, bahkan saat awal bantuan tersebut difungsikan, Ia sebagai Ketua Poktan yang sempat dijadikan pekerja dan digaji sebesar Rp 150 ribu oleh oknum yang menguasai mesin tersebut.
“Iya sempat saya dijadikan pekerja di sana. Waktu itu saya hanya digaji Rp 150 ribu. Saat ini mesin itu dikuasai oleh Herman,” ungkap Sopyan kepada wartawan, Selasa, (17/10/2023) kemarin.
Sementara itu, Herman yang dikonfrmasi, tidak menampik hal itu. Dia mengaku bahwa bantuan itu atas permintaanya sendiri ke Andi Akmal Pasluddin. Namun Ia mengatasnamakan Poktan Jennae agar bisa mendapatkan bantuan tersebut.
“Saya yang minta langsung melalui aspirasi anggota dewan pusat (Andi Akmal) tapi harus melalui kelompok, makanya saya pakai kelompok yang ada disini,” ungkap Herman, Rabu (18/10/2023).
Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Abdul Rauf, yang dikonfirmasi perihal bantuan tersebut, mengatakan, bahwa bantuan tersebut wajib dikelola oleh Poktan.
“Wajib kelompok (Poktan-red) yang kelola karena berbasis kelompok (bukan perorangan). Harusnya itu dibuatkan struktur dengan melibatkan semua anggota Poktan,” Kata Abdul Rauf, Jumat, (20/10/2023).
Tinggalkan Balasan