BONEPOS.COM, TAKALAR — Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) hadir dengan mengusung spirit gotong royong. Hal ini dilakukan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia. Bukan semata di kota, tetapi hingga pelosok di desa.
Keberadaan Indosat memberikan pengalaman berkesan di hati. IOH mensejahterakan warga dan memberdayakan desa. Kontribusi nyata Indosat untuk Indonesia.
Indosat paham, catatan positif berupa total pendapatan Rp24,7 triliun pada semester I 2023 atau meningkat 10 persen dibanding tahun lalu (Year-on-Year, YoY) ini, tidak akan bertahan lama tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya, bagaimana Indosat turut berkontribusi mensejahterakan warga.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengungkapkan, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras yang didukung oleh para mitra dan pemegang saham, dalam mencapai tujuan bersama yaitu memberdayakan Indonesia.
“IOH ingin terus menjadi kolaborator utama dalam mempercepat transformasi digital Indonesia untuk membuka peluang tanpa batas dan memaksimalkan potensi yang ada di masyarakat,” sebut Vikram, beberapa waktu lalu.
Berkat Desa Digital IM3, Pendapatan Warga Naik 50 Persen
Pemberdayaan yang dilakukan IOH melalui program Desa Digital IM3, moncer. Pendapatan warga mengalami peningkatan signifikan. Tembus 50 persen.
Hal itu dirasakan langsung Djamaluddin Jafar Daeng Nassa, warga Manongkoki, Kabupaten Takalar, setelah mengikuti program Desa Digital IM3.
Program Desa Digital IM3 ini dihadirkan IOH melalui brand IM3 untuk memberdayakan warga, terutama yang memiliki usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Manongkoki merupakan salah satu wilayah Kabupaten Takalar yang sudah dikenal sebagai tempat penghasil kerajinan mebel.
Untuk sampai ke daerah tersebut, tidak sulit. Jaraknya dari Kota Makassar ke Manongkoki kurang lebih sekitar 35 Km. Bisa diakses melalui roda dua maupun roda empat.
Daeng Nassa merupakan satu dari sekian warga Manongkoki yang mendapatkan kesempatan mengikuti program Desa Digital IM3.
Pria berusia 41 tahun tersebut bercerita, pada program Desa Digital IM3, dia dan warga Manongkoki lainnya mengikuti pelatihan. Mulai dari pemanfaatan media sosial, digital marketing, Indosat IDE Academy, jurnalistik dasar, fotografi, hingga videografi.
Program Desa Digital IM3 bagi warga Manongkoki sangat dirasakan manfaatnya.
Pasalnya, sebelum adanya Program Desa Digital IM3, pendapatan Daeng Nassa dalam sebulan sekitar Rp2 juta.
Namun setelah mengikuti Program Desa Digital IM3, diakui Daeng Nassa, pendapatannya, mengalami peningkatan. Bahkan naik hingga 50 persen.
“Sempat menembus Rp3 juta (pendapatan, red),” kata Daeng Nassa, Sabtu (14/10/2023).
Diakui Daeng Nassa, ada pengalaman berbeda yang diberikan Indosat kepada dirinya dalam berinteraksi dunia digital sehingga mampu merasakan manfaat luar biasa dari Program Desa Digital IM3.
Maka dari itu, Daeng Nassa berharap, Indosat bisa kembali memberikan pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM. Bukan hanya kepada dirinya, tetapi warga lainnya. Karena sangat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia usaha yang digeluti.
Lanjut kata bapak empat anak ini, interaksi terhadap produk mebel di dunia digital kini kian masif. Bahkan sudah lintas kabupaten.
Makin banyak interaksi yang dilakukan Daeng Nassa di dunia digital, tidak lepas dari keandalan sinyal IM3 hingga di daerah pelosok desa.
Kata lelaki kelahiran 21 Januari 1982 ini, saat menonton YouTube hingga jualan mebel secara online tidak perlu risau dan galau karena sinyal.
“Jaringannya (Indosat, red) lancar dan bagus. Kontribusi Indosat meningkatkan perekonomian,” ucap Daeng Nassa.
Sementara itu, SVP – Head of Region Kalimantan & Sumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Prio Sasongko mengungkapkan, akses terhadap teknologi digital saat ini menjadi hal penting yang perlu dimanfaatkan pelaku UMKM dalam mengoptimalkan potensi ekonominya.
Untuk itu, IM3 hadir memberdayakan sejumlah UMKM di Manongkoki dengan program pelatihan “Desa Digital IM3”.
“Kami berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan kapasitas pegiat UMKM lokal dalam mewujudkan peluang tanpa batas,” tutur Prio Sasongko.
Salah satu tujuan Indosat, kata Prio adalah untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan.
“Dengan dukungan teknologi digital, komoditas yang mereka hasilkan akan dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya.
Lebih jauh, kata Prio, program Desa Digital IM3 di Sulsel untuk tahap awal dilaksanakan di tiga daerah. Selain Menongkoki di Kabupaten Takalar, juga ada di Lantebung di Kota Makassar dan Bulu Cindea di Kabupaten Pangkep.
“Karena ketiga desa ini menjadi tonggak awal project Desa Digital IM3, saat ini kami memberikan pelatihan dan akan ada pendampingan berkelanjutan selama setahun,” pungkasnya. (Muhammad Ashri Samad)

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.