BONEPOS.COM, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan silaturahmi untuk bertemu dengan akademisi dan civitas Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, di Ruang Senat, Lantai 4 Rektorat UIN Alauddin, Rabu, 25 Oktober 2023.

Ia disambut oleh Rektor Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D dan jajaran, sebelum bertemu dengan akademisi dan civitas lainnya. Bahtiar menyampaikan peranan dan tugasnya sebagai penjabat gubernur selama satu tahun ke depan. Terutama fokusnya pada delapan program prioritas dan sinergi Pemprov Sulsel dengan kampus.

Hal inipun disambut dengan baik oleh Prof Hamdan. Ia mengatakan, siap bersinergi dengan Pemprov Sulsel.

“Tentu UIN akan bersinergi mendukung program Bapak Gubernur selama menjabat di Provinsi Sulsel. UIN Alauddin siap berada sepenuhnya di belakang Pak Gubernur,” kata Prof Hamdan.

Prof Hamdan mengapresiasi kunjungan ini. Sedianya di awal menjabat, pihaknya yang akan bersilaturahmi. Namun, terlebih dahulu merampungkan struktur kepengurusannya pada periode kedua kepemimpinan.

“Tiba-tiba Bapak Gubernur yang pertama meminta berkunjung ke UIN Alauddin,” imbuhnya.

UIN Alauddin sebagai perguruan tinggi Islam terbesar di Indonesia timur, dengan tiga kampus utama dan jadi induk beberapa kampus yang telah berkembang. Seperti di Bone, Palopo, Palu, Kendari, Ternate, Ambon, Manado dan Parepare.

UIN berkembang semakin pesat dengan jumlah mahasiswa 30.000 orang dan dosen 1.000an orang. Telah terakreditasi A dan menuju konversi ke unggul, satu-satunya Kampus UIN akreditasi A di luar Jawa. Memiliki delapan fakultas ditambah program Pasca Sarjana.

“Kedokteran kita sudah luar biasa, membangun rumah sakit sembilan lantai, tinggal mohon dukungan operasionalnya. Sekiranya kita sudah bisa mengupayakan alkesnya,” ungkapnya.

Dosen-dosen UIN pada kesempatan ini berdialog dengan Pj Gubernur, memberikan, ide dan saran. Diantaranya, untuk mengatasi stunting dengan budidaya kelor.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Bahtiar selain memaparkan peranannya sebagai penjabat satu tahun ke depan, juga sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri. Ia mengatakan, harmonisasi program dengan Kementerian Agama yang menaungi UIN telah lama terjalin. Kementerian Agama di bagian teologi, sementara Kemendagri terkait kerukunan umat beragama.

Ia menyebut, kampus adalah kawah candradimuka pendidikan dan UIN Alauddin banyak melahirkan tokoh di Indonesia, bahkan mengabdi di seluruh dunia.

Ia berharap, potensi dan peranan Sulsel di Indonesia dan peta dunia dapat semakin dimaksimalkan dengan peranan dunia kampus. Sulsel memiliki tantangan tersendiri, dimana pekerja dengan latar belakang pendidikan SD ke bawah mencapai 40 persen.

“Kenapa saya harus bersilaturahmi ke kampus, karena pada prinsipnya kampus dan Pemprov melayani manusia yang sama. UIN bahkan lebih luas pelayanannya karena 30.000 mahasiswanya bukan hanya dari Sulsel. Tapi ada dari Jawa, Papua dan luar negeri,” pungkasnya.