BONEPOS.COM, BONE — Aktivitas SPBU di Kabupaten Bone, terus mendapat keluhan dari masyarakat. Pengawasan Pertamina pun dipertanyakan.
Salah satu warga, Ifan bercerita, petugas SPBU lebih mengutamakan melayani pembeli yang menggunakan jeriken dibandingkan yang memakai kendaraan.
“Saya heran, kenapa di Bone dengan mudahnya petugas di SPBU lebih mendahulukan pembeli pakai jeriken. Apakah sudah dibolehkan Pertamina?,” keluh Ifan, Ahad (10/12/2023).
Hal sama dikatakan Risal. Diakuinya, dia terpaksa antre lebih lama di SPBU karena petugas SPBU memperioritaskan pembeli yang pakai jeriken.
“Pertamina harus ke SPBU-SPBU Bone dan lihat langsung kondisinya. Kalau dapat, ya harus diberikan sanksi. Kasihan kami terus berlama-lama mengantre untuk mendapatkan giliran setelah jeriken penuh terisi,” sebutnya.
Lanjut Risal, dia menduga ada permainan di SPBU yang mendahulukan pembeli pakai jeriken dibandingkan kendaraan.
Sementara itu, suasana antrean panjang pengisian BBM di SPBU di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Bone, Sabtu (9/12/2023).
Masyarakat ataupun pelintas yang akan mengisi BBM di wilayah Kabupaten Bone, harus bersabar. Warga menderita.
Pasalnya, untuk mengisi BBM di SPBU di wilayah Kabupaten Bone mulai dari 30 menit hingga ada yang bermalam. Ngeri.
Salah satu pengendara motor, Ical bercerita, untuk proses pengisian BBM butuh waktu sekitar 3 menit saja.
“Tetapi yang paling lama itu antreannya. Saya saja, masuk di SPBU sekitar pukul 07.50 Wita dan selesai pengisian pukul 08.20 Wita. Jadi butuh waktu antre kurang lebih 30 menit,” ucap Ical, Sabtu (9/12/2023).
Kata Ical, fenomena antre mengisi BBM di Bone, sangat parah. Bahkan ada yang terpaksa menginap di sekitar SPBU untuk mengisi BBM.
“Seperti di SPBU Pakkasalo, orang mengisi BBM harus sampai bermalam. Apakah stok terbatas atau bagaimana. Semoga Pertamina bisa mengambil langkah cepat menyikapi kondisi ini,” ujarnya. (*)
Tinggalkan Balasan