BONEPOS.COM, JENEPONTO – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Imam Taufiq Bohari melaksanakan reses tahap III di Desa Kayuloe Timur, Kecamatan Turatea, Senin (18/12/2023).

Reses tersebut dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, agama, perempuan, pemuda, dan kepala desa yang diwakili sekretarisnya.

Menurutnya, reses merupakan forum bagi wakil rakyat untuk bersilaturahmi dengan masyarakat dalam rangka menyerap aspirasi, keluhan, masukan serta kritikan.

Dalam reses tersebut ada beberapa masukan dan permintaan yang disampaikan oleh masyarakat seperti perbaikan infrastruktur jalan, pengadaan sumur bor, bantuan untuk sektor pertanian termasuk perhatian untuk kegiatan kepemudaan.

“Dari imam Desa kayuloe Timur berharap agar insentif untuk guru TK/TPA dan imam rawatib agar dialokasikan kembali,” katanya kepada Bonepos.com, Selasa (19/12).

Menanggapi permintaan masyarakat, Imam Taufiq Bohari yang kembali mencaleg pada pemilu 2024 menyampaikan bahwa sesuai 3 fungsi utama dan tugas anggota DPRD yaitu fungsi penganggaran, pengawasan dan pembuatan peraturan maka sangat terbuka ruang bagi seorang legislator untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Saya tidak berjanji atau menjanjikan tetapi insya allah apa yang menjadi masuka dan permintaan masyarakat akan menjadi sesuatu yang mendapat perhatian khusus untuk kemudian diupayakan secara maksimal melalui ruang dan forum yang ada agar dapat terpenuhi,” ungkapnya.

Caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Daerah Pemilihan 1 (Binamu-Turatea) dengan nomor urut 1 ini menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya mengemban amanah sebagai wakil rakyat.

“Mari kita ciptakan kondisi daerah yang kondusif dalam menghadapi pemilu 2024 dan mari kita laksanakan hak pilih kita dengan baik,” ucapnya.

Dia mengajak warga masyarakat untuk memilih wakil rakyat dengan cara mengenali fiqurnya serta kemampuannya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat

“Jangan mengutamakan pendekatan transaksional dan pragmatis dalam memilih tetapi kita memilih dengan mengenali figur yang kita pilih apakah akan mampu memperjuangkan aspirasi dan kemaslahatan untuk masyarakat banyak,” tandasnya.

Penulis: Akbar Razak