BONEPOS.COM, JENEPONTO – Suasana gedung dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (3/1/2024), terpantau sepi diawal tahun.

Namun sunyi itu tiba-tiba berubah drastis setelah beberapa perwakilan tenaga guru honorer datang.

Kedatangan guru honorer yang belum terakomodir dalam pengangkatan Guru P3K itu disambut Wakil Ketua DPRD Jeneponto, Imam Taufiq Bohari.

Ketua DPC PPP Jeneponto itu mengatakan ada beberapa hal yang disampaikan oleh perwakilan guru honorer tersebut.

Mereka berharap yang sudah berstatus prioritas agar segera diajukan formasinya sesuai dengan Dapodik mereka dan berharap ditempatkan di tempatnya masing-masing.

“Mereka juga berharap agar masa kerja dan umur menjadi pertimbangan utama untuk kelulusan penerimaan selanjutnya,” kata Imam Taufiq.

Selain itu, mereka juga menanyakan tentang kebenaran informasi bahwa akan ada lagi penerimaan P3K untuk tahun 2024 ini.

“Bahkan ada juga yang menyampaikan supaya yang sudah ikut test dan sudah memenuhi passing grade agar tidak perlu ikut test lagi,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Imam Taufiq Bohari mengatakan dengan keterbatasan kuota yang ada maka tenaga guru honorer akan diangkat menjadi P3K secara bertahap.

Akan tetapi pemerintah mengalami kendala utama dari sisi kemampuan keuangan daerah yang sangat terbatas.

“Kita berharap ke depan agar penggajian P3K ini dapat didanai melalui APBN sebagaimana model pengangkatan ASN beberapa waktu yang lalu,” tegasnya.

Kendati demikian, pria yang dikenal vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat itu mengaku akan segera berkoordinasi dengan BKD setempat.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak BKD untuk membicarakan apa yang disampaikan oleh perwakilan guru honorer itu,” tandas Imam Taufiq Bohari yang kembali mencaleg melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada DPRD Jeneponto Dapil 1 (Binamu-Turatea).

Penulis: Akbar Razak