BONEPOS.COM, BONE – Tak kurang dari 25 hari menuju hari pencoblosan, persaingan menuju Pemilu 2024 di hampir semua daerah pemilihan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terus memperlihatkan persaingan yang ketat.

Berdasarkan data yang dihimpun Bonepos.com, situasi di masyarakat sudah mulai memperlihatkan siapa caleg yang potensial yang akan duduk sebagai anggota Dewan baik DPR-RI, Provinsi maupun DPRD Kabupaten.

Misalnya, di Daerah Pemilihan 1 Kabupaten Bone, yang meliputi Kecamatan Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur dan Palakka. Dimana di Dapil ini tersedia 10 kursi.

Adapun caleg Petahana yang kembali maju di Dapil ini diantaranya, Andi Ryad Baso Padjalangi, Ade Ferry Afrisal (Golkar), Andi Wahyudi Taqwa (PAN), Fahri Rusli (Gerindra).

Selanjutnya, Muhammad Wahyu (Demokrat) Rangga Risaswara (PPP), A Bahtiar (Hanura), Andi Muh Salam (Nasdem) dan Bahtiar Malla (PDI-P). Adapun A Irwan Wirasasti dari PKS memilih untuk bertarung di DPRD Provinsi Sulsel dapil 7.

Pengamat Politik Sulsel Andi Henra Wijaya mengatakan, persaingan di dapil 1 Bone sangat sengit lantaran banyaknya caleg pendatang baru yang mumpuni, hal tersebut tentunya membuat peluang caleg petahana terdegradasi sangat besar.

“Selain petahana yang terancam, partai politik petahana di dapil 1 relatif tidak aman. Seperti PAN, Hanura, PPP, Demokrat dan PKS. Bahkan Golkar juga berpotensi kehilangan 1 kursi,” Kata Henra.

Henra menyebutkan, di internal Golkar, menyisakan persaingan ketat antara tiga Caleg yaitu petahana Ade Ferry Afrisal, Andi Ryad Baso Padjalangi yang menghadapi tantangan serius dari Rismono Sarlim.

“Yang nampak bekerja hanya 3 orang. Ini lampu kuning bagi Golkar, jika tidak ingin kehilangan 1 kursi di dapil ini, Golkar harus lebih memaksimalkan lagi pergerakannya mumpung masih ada waktu,” jelasnya.

Namun yang lebih mengkhawtirkan, kata Henra adalah Hanura, PPP PAN dan Demokrat. Hal itu, kata Henra disebabkan karena kurangnya Caleg yang bekerja untuk membantu petahana untuk mendapatkan suara.

“Nah ini yang lebih menghawatirkan, rata-rata di partai ini hanya petahana yang bergerak, terlebih lagi di PKS karena tidak ada petahana disana. Kalau di PDI-P dan Nasdem itu masih ada harapan masih aman,” jelasnya.

Sementara itu, Partai yang berpeluang mendapatkan kursi tambahan kata Henra, yaitu Gerindra, dimana jika melihat pergerakan Gerindra dengan komposisi caleg yang mumpuni, menurutnya ada kemungkinan Gerindra bisa merebut 2 kursi di Dapil 1.

“Kalau Gerindra kemungkinan untuk meraih 2 hingga 3 kursi di Dapil 1 itu sangat berpeluang, jika melihat pergerakan calegnya. Disana ada Andi Yusuf, Syam Nur, Andi Unru, Pergerakannya saat ini itu mirip Golkar pada Pileg 2019 lalu,” bebernya.

Sementara itu, PKB sebagai parpol penantang, kata Henra sangat berpeluang menggantikan posisi parpol incumbent jika tak berkonsolidasi dengan baik. Dimana PKB kini tampil dengan kekuatan baru.

“Mereka punya figur anak muda seperti Andi Alvin Putra yang saat ini masif pergerakannya, ditambah dengan Muksim. Meski hanya dua orang namun pergerakan mereka tidak bisa diremehkan,” pungkasnya.

Jika disimulasikan, lanjut Henra, kemungkinannya perolehan kursi di Dapil 1 Bone, Gerindra 2 kursi, Golkar 2 kursi, Nasdem 1 kursi, PDI-P 1 kursi, PKB 1 kursi, Demokrat 1 kursi, PKS 1 kursi dan Hanura atau PAN 1 kursi. (*)