BONEPOS.COM, MAKASSAR – Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menyiroti Pelaksanaan Pemilu 2024 yang menyisakan sekelumit masalah. Salah satunya terkait penyelenggara Pemilu.
Hal itu dipaparkan JPPR Sulsel dalam diskusi ‘Menelisik Problem Pemilu 2024’ di Cafe Lorong, Makassar, Rabu (6/3/2024) malam.
Koordinator JPPR Sulsel Nurlira Goncing mengatakan, pihaknya melihat ada proses rekrutmen yang tidak berjalan mulus, hal tersebut terlihat dari penyelenggaraan di TPS hingga Kecamatan.
“Pemilu 2019 pelanggara pemilu kebanyakan lebih ke aktor atau pemain dalam hal ini kontestan. Hari ini di 2024 bukan hanya kontestan bermasalah, tapi penyelenggara pemilunya,” ungkap Nurlira.
Nurlira mempertanyakan kinerja KPU dalam mempersiapkan penyelenggara tingkat kecamatan maupun TPS. Pasalnya dari hasil Bimbingan Teknis (Bimtek) dinilai belum mampu mengedukasi panyelenggara sepenuhnya.
Nurlira mengungkapkan, pihaknya menemukan beragam kasus saat mengawasi pemilu 14 Februari lalu, dimana banyak didapati petugas TPS yang tidak paham dengan tugasnya pada proses pemungutan suara.
“Banyak PTPS tinggal duduk liat handphone. Sempat saya tegur itu, karena ada beberapa saksi diluar yang berani masuk kedalam tunjuk-tunjuk itu KPPS. Bahkan ada petugas yang bertanya soal regulasi,” ungkap Nurlira.
Selain itu juga, lanjut Nurlira, pihaknya menemukan banyak penyelenggara yang masuk dalam salah satu tim pemenang peserta pileg.
Selain itu, Nurlira menyoroti pola pikir penyelenggara. Pasalnya masih tertanam stigma ‘masih belajar’ dalam menjalankan tugasnya. Padahal perannya begitu vital dalam menjalankan pemilu.
Nurlira pun mengingatkan kondisi ini harus jadi bahan evaluasi ke depan. Mulai dari proses rekrutmen sampai bimtek bagi penyelenggara. (*)
Tinggalkan Balasan