BONE – Sekelompok pemuda yang mengatasnamakan diri Jaringan Pemuda Andalan di Kabupaten Bone mendeklarasikan dukungan kepada Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2024. Mereka bahkan secara sukarela mendirikan baliho untuk calon petahana itu.

Para pemuda ini berasal dari dua desa di Lappariaja, yakni Desa Wae Kecce’e dan Desa Sengengpalie. Mereka komitmen kembali mendudukkan Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur Sulawesi Selatan periode 2024-2029.

Andi Hamsir, anggota Jaringan Pemuda Andalan menyebut, bahwa gerakan jaringan ini murni atas kecintaan pemuda Lappariaja terhadap Andi Sudirman.

Alat peraga atau baliho yang terpampang di kampungnya didirikan langsung tanpa pembiayaan Andi Sudirman.

Hamsir mengatakan, Andi Sudirman sangat layak memimpin Sulawesi Selatan 5 tahun ke depan. Pasalnya, kerja-kerja nyata dan program saat menjabat cukup dirasakan masyarakat.

“Di kampung kami ini (Lappariaja) sangat kami rasakan pembangunan saat Beliau menjabat,” kata Hamsir, Jumat (29/3/2024).

Dia mencontohkan rintisan jalan aspal yang dibangun di Bulu Tanah. Pembangunan jalan tersebut juga meningkatkan kunjungan wisatawan ke wisata alam hutan pinus.

“Sejak zaman Inlander, baru di pemerintahan Andi Sudirman dibangun jalan. Hebatnya, jalan itu jadi rintisan antar kabupaten via Bulu Tanah,” ujar dia.

Selain itu, Jaringan Pemuda Andalan kata dia, sangat mendukung program bantuan keuangan Pemprov Sulsel di masa Andi Sudirman.

Program bantuan keuangan tersebut menurut dia, adalah bukti nyata pembangunan infrastruktur jalan di Sulawesi Selatan yang sangat buruk.

“Banyak jalan yang dibangun dan diperbaiki di masa Andi Sudirman. Kendala kita di Sulsel memang salah satunya adalah jalanan yang rusak parah,” lanjutnya.

Pengurus Jaringan Pemuda Andalan lainnya, Andri Sukman berharap, jika terpilih untuk periode berikutnya, Andi Sudirman juga fokus pada peningkatan ekonomi rakyat.

Andri mencontohkan pada pembangunan pertanian dan perkebunan. Menurutnya, saat ini petani perlu edukasi mendalam soal pengelolaan pertanian dan perkebunan. Termasuk, serapan produksinya.

Menurutnya, masyarakat Sulsel yang didominasi petani perlu peningkatan kesejahteraan. Sepanjang hidup kata Andri, petani telah melalui proses tanam dan panen tiap tahunnya, tetapi hasilnya belum membawa bukti nyata bagi ekonomi petani.

“Harga dari produksi tergolong rendah. Jadi tidak berdampak signifikan bagi kesejahteraan,” ujarnya.

Selain itu, Andri juga berharap, agar ke depan pendapatan buruh dapat ditingkatkan melalui kebijakan menaikkan Upah Minimun Provinsi (UMP).

“Untuk menggeliatkan perputaran ekonomi di Sulsel, maka sektor ekonomi kerakyatan harus mendapat perhatian lebih,” pungkasnya.

(*)