BONEPOS.COM, BONE – Siswa SD di tiga desa di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) bertaruh nyawa untuk ke sekolah.
Mereka harus menyeberangi sungai memakai perahu rakit dari batang pohon pisang karena tidak adanya jembatan penghubung di wilayah tersebut.
Kondisi memprihatinkan itu dialami siswa SD di Desa Ujung Tanah, Lakukang dan Lappa Upang, Mare.
Kades Ujung Tanah Kecamatan Mare Andi Abd Rahman mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang dialami anak-anak di desanya itu.
“Kami prihatin kepada anak-anak kami yang berangkat ke sekolah di Dusun Useng, Ujung Tanah, terpaksa harus bertaruh nyawa,” kata Dia, Senin (26/8/2024).
Abd Rahman menyebut, pihaknya bersama warga sudah berapa kali mengusulkan pembangunan jembatan gantung di wilayah tersebut kepada pemerintah daerah.
Bahkan desakan warga soal jembatan gantung itu sudah diusulkan melalui jalur Musrenbang. Namun tak direalisasikan oleh pemerintah daerah.
“Kami sudah mengusulkan di musrembang tingkat kecamatan, namun sampai saat ini belum terelisasi,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Mare, Sainal Abidin, Dia berharap, persoalan tersebut mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
“Tentunya kita berharap pihak terkait untuk memiliki kepedulian, karena jembatan ini sangat di butuhkan, apalagi sudah dari dulu diusulkan di Musrenbang,” harapnya.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.