BONEPOS.COM, HONGKONG – Ketua Umum Pelti, A.M. Nurdin Halid berpasangan dengan Sekjen Andi Fajar berkesempatan bermain tenis dengan para petinggi asosiasi tenis anggota Federasi Tenis Tnternasional (ITF) di Hongkong Country Club, Hongkong, Kamis (10/10/2024).
Hari kedua kegiatan Annual Meeting ATF dan ITF diisi dengan pertandingan tenis antar sesama pengurus teras anggota ITF. Yang diperkenankan bermain hanya president dan general secretary setiap asosiasi tenis masing-masing negara.
Tercatat 220 pasangan dibagi dalam 7 grup yang turun bertanding di 7 lapangan. Masing-masing grup terdiri dari 5 pasangan.
Di antara pengurus asosiasi tenis yang turun bertanding, tampak di antaranya mantan petenis top dunia seperti Mark Woodforde (ex pemain pro Australia), Nathalie Dechy (France), dan Aisam Qureshi (Pakistan).
Karena pertandingan persahabatan, sistem pertandingan diatur agak unik. Bermain 1/2 kompetisi dalam masing-masing pool tetapi setiap match dibatasi hanya 6 menit.
“Sistem pertandingan memang unik. Karena motif turnamen ini untuk rileks usai sidang 2 hari sekaligus mempererat tali persahabatan antara sesama asosiasi tenis anggota ITF,” ujar Ghofar Ismail, ketua bidang luar negeri PP Pelti.
Pasangan Nurdin Halid – Andi Fajar tampil solid dan menang 6-5 di laga pembuka Pool 7 melawan pasangan Arab Saudi – Korea Selatan, Abdiulredha Al Ghareeb – Cheon Jin Choi.
Namun dalan dua laga berikutnya pasangan petinggi Pelti ini ditekuk oleh pasangan Isaac Duah – Romil Patel dan pasangan Hichem Riani – Raimundo Ricci Bitti.
Kalah Tipis 9-10 dari Jerman – Belanda
Karena tiga tim di pool 7 saling mengalahkan, maka laga keempat atau terakhir menjadi penentu siapa yang berhak mewakili Pool 7 ke babak 16 besar.
Ketegangan pun muncul di kubu Indonesia. Karena laga penentu justru menghadapi pasangan kuat Jerman – Belanda, Dietloff Von Arnim – Erik Poel yang telah meraih 3 kemenangan. Maklum saja, pasangan Jerman – Belanda ini adalah mantan atlet nasional negara masing-masing.
Meski lawan lebih dijagokan, pasangan Nurdin Halid – Andi Fajar tak gentar dan bertekad merebut kemenangan di laga penentuan. Keduanya pun bermain solid dan sempat unggul jauh 6-2 hingga menit ke-4.
Namun lawan secara perlahan berhasil mengejar hingga skor 9-9. Dalam situasi menegangkan karena pertandingan tinggal beberapa detik, Andi Fajar gagal menyeberangkan bola. Skor berubah jadi 10-9 dan saat itu juga bel berbunyi sebagai penanda match berakhir.
Indonesia pun gagal ke babak 16 besar. “Kami seharusnya bisa menang di laga terakhir. Kami kurang tenang di saat-saat terakhir sehingga lawan bisa mengejar dan balik unggul di detik-detik terakhir,” ujar Nurdin Halid usai laga.
Turnamen persahabatan ini pun akhirnya dimenangkan oleh pasangan dari Turkmenistan – Latvia usai di final mengalahkan wakil dari Mozambik. Para pemenang berhak mendapat medali.
Tinggalkan Balasan