BONEPOS.COM, LUWU UTARA – Calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto masih melanjutkan kampanye dialogisnya di Kabupaten Luwu Utara (Lutra). Senin (4/11/2024).

Danny Pomanto-sapaannya melakukan temu warga di Desa Katulungan, Kecamatan Sukamaju. Di sini, Wali Kota Makassar dua periode itu, menjawab harapan warga dari Rampi terkait infrastruktur jalan, dan kawasan lumbung daging.

“Semua masih terkendala, harapan kami jadikan Rampi sebagai lumbung daging. Kita harapkan juga ada perhatian jalan. Selama ini susah diakses dengan mobil,” sebut salah seorang warga asal Rampi saat sesi tanya jawab.

Danny Pomanto lantas merespons harapan itu. Dia sebenarnya berkeinginan untuk berkunjung meninjau langsung Rampi. Hanya saja, jadwal kampanye dialogisnya di Luwu Raya dibatasi dengan agenda debat kandidat Pilgub Sulsel nantinya.

“Debat tanggal 10 November. Saya harus ke Toraja Utara tanggal 8 menghadiri sidang raya PGI. Bukan saya tidak mau ke Rampi. InsyaAllah kalau menang saya ke sana,” timpal Danny Pomanto.

Sebelum bertolak ke Toraja Utara, Danny Pomanto bersama rombongan akan berkunjung ke Seko, Luwu Utara.

“InsyaAllah kalau saya menang, saya akan berkunjung langsung ke Rampi dan Rongkong. Kawasan ini, pegunungan Verbeek. Termasuk kawasan terkaya di dunia,” tuturnya.

Berlatarbelakang ahli tata ruang, Danny Pomanto ingin mengubah Rampi, Seko dan Rongkong sebagai kawasan pariwisata berkelas dunia.

Itu artinya, infrastruktur jalan akses menuju ke tiga kecamatan tersebut akan dikerjakan saat Danny-Azhar terpilih kelak.

“Itu makanya saya mau sampaikan ke warga Rampi Seko Rongkong, tidak usah keluar negeri. Nanti kita bikin ini seperti luar negeri, mereka yang datang ke sini,” ujarnya.

Danny Pomanto sendiri bakal merancang kawasan pariwisata tiga wilayah pegunungan Verbeek tersebut. Sama halnya di Makassar. Danny Pomanto mengaku sudah merancang event internasional Makassar F8.

“Khusus Rongkong Seko Rampi, DP langsung konsultannya. Gubernurnya langsung saja. Soal daging, kita mau buat Sulsel sebagai lumbung pangan,” pungkasnya.

Di kesempatan ini, Danny Pomanto menjelaskan terkait dengan konsep pengembangan desa-desa melalui skema bantuan keuangan khusus. Satu desa Rp200 juta per tahun. (*)