BONEPOS.COM, BONE – Tanah longsor melanda Kelurahan Kahu, Kecamatan Bontocani, pada Kamis (5/12/2024). Material longsor yang menutupi separuh badan jalan berdampak macet.
Dari informasi warga setempat, longsor yang terjadi pada pukul 05:40 Wita mengaharuskan warga untuk bergotong royong menyingkirkan batu besar yang menghambat arus lalulintas ke Desa Bontojai, Bulusirua, Langi, Pattuku, Erecinnong, Watangcani, dan Mattirowalie.
Ketua Komisi I DPRD Bone Rismono Sarlim memonitoring perkembangan pasca-longsor dari Makassar.
Rismono bersama rombongan Komisi I lainnya, Herman, Andi Suedi, Andi Adil Fadli Lura, Andi Nurjaya dan Ketua DPRD Andi Tenri Walinono mendatangi BPDP Provinsi Sulsel.
Rismono menjelaskan, kehadiran komisi I dan BPDB Bone meminta agar longsor yg terus menerus terjadi di Lingkungan Maroangin, Kelurahan Kahu. Menurutnya, penanganan bencana yang rutin menimpa kecamatan ini merupakan kewenangan Pemprov Sulsel.
“Kami meminta segera diperhatikan untuk mengantisipasi longsor susulan karena saat ini adalah musim hujan, selian itu dampak yang diakibatkan oleh kejadian tersbut dapat menghambat aktivitas masyarakat setempat,” kata Rismono
Sementara itu, Anggota Komisi I Herman menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Bone, untuk melakukan penyuratan secara resmi ke Pemprov Sulsel untuk diteruskan ke intansi yang menangani hal tersebut.
“Bantuan yang diharapkan adalah dinding penahan tanah atau retaining wall atau semacam penahan, hal ini sangat dibutuhkan untuk menahan tanah dan batu saat memasuki musim hujan, jadi kami berharap ini dijadikan sebagai skala prioritas,” kata Herman.
Usai berkunjung, Wakil Ketua Komisi I, Andi Fadli Lurah menjelaskan jika pihaknya bersama dengan rombongan diterima dengan baik oleh Pemprov Sulsel dan akan menindaklanjuti permintaan Komisi I terkait dengan musibah yang terjadi di Bontocani.
“BPBD Provinsi akan memberikan rekomendasi agar ini menjadi prioritas untuk mengantisipasi adanya lonsor susulan di tengah musim hujan,” kata Fadli.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi I Andi Suedi. Ia menegaskan jika lonsor yang terjadi di Bontocani merupakan tanggung jawab semua, meski pemprov telah memberikan rekomendasi, Pemkab Bone juga harus totalitas memberikan dukungan.
“Saya berharap pemerintah kabupaten memberikan support penuh ke pemprov dalam pembenahan lokasi longsor, karena meski pemprov sudah totalitas membenahi tanpa support dari pemerintah daerah juga sulit untuk diselesaikan,” kata Suedi.
Informasi yang dihimpun, Enal Warga setempat menjelaskan di lokasi tersebut sebelumnya sudah pernah terjadi longsor.
Warga pun meminta ke Pemkab Bone untuk memberikan penahan agar tidak terjadi longsor lagi.
“Pernah mi memang longsor sekitar 1 tahun yang lalu. Saat itu, jalanan amblas sehingga menyebabkan di lokasi tersebut harus antre kendaraan lewat,” terangnya.
“Kami sudah sampaikan ke Pemkab Bone untuk dibuatkan bronjong atau semacam penahan, tetapi belum juga dilakukan. Jadi sekarang longsornya bertambah,” imbuhnya.
(*)
Tinggalkan Balasan